Cerita Saefudin, Penyandang Tuna Netra yang Lahirkan Ratusan Hafiz Alquran
Setelah diangkat menjadi guru agama, Aef pun bertekad terus menyebarkan ilmu agama termasuk mengajarkan hafalan atau tahfidz Alquran kepada semua muri
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Siang itu, waktu menunjukan pukul 11.45 WIB, sejumlah santri penyandang tuna netra di Sekolah Luar Biasa (SLB) A Negeri Cimahi terlihat langsung bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan salat dzuhur di Masjid Ruhul Qolbi.
Sebelum salat dzuhur dimulai, mereka tampak setia menunggu kedatangan Saefudin (51) atau akrab disapa Aef, seorang penyandang tuna netra yang biasanya kerap menjadi imam dalam salat berjamaah di masjid tersebut.
Ketika salat dimulai, puluhan penyandang tuna netra baik laki-laki maupun perempuan, tetap tampak khusyu ketika menjalankan ibadah salat dzuhur.
• Cara Mudah Mengkhatam Alquran di Bulan Ramadhan 1440 H, 7 Keutamaan Baca Alquran
Kemudian setelah salat dzuhur selesai, mereka melanjutkan dengan tadarus Alquran yang juga dipimpin oleh Aef dengan menggunakan Alquran Braille tetapi sebagian santri ada yang menalar karena sudah hafal surat yang akan dibacakan.
Kegiatan tadarus dan hafalan Alquran yang diajarkan ke muridnya di SLB A Negeri Cimahi itu, ternyata sudah dilakukan Aef sejak tahun 2000 tepatnya setelah ia lulus kuliah dari IKIP Jurusan Pendidikan Luar Biasa.
"Alhamdulillah saya lulus dari IKIP jurusan pendidikan luar biasa tahun 1996 saya lulus kuliah. Tapi baru diangkat menjadi guru di SLB ini pada tahun 2000," ujarnya saat ditemui di Sekolah Luar Biasa (SLB) A Negeri Cimahi, Citeureup, Kota Cimahi, Selasa (7/5/2019).
• Pembalut yang Bisa Digunakan 5 Tahun Diciptakan Mahasiswi Berprestasi Asal Bali
Setelah diangkat menjadi guru agama, Aef pun bertekad terus menyebarkan ilmu agama termasuk mengajarkan hafalan atau tahfidz Alquran kepada semua muridnya yang merupakan penyandang tuna netra.
Berkat kerja kerasnya mengajarkan hafalan Alquran selama hampir 19 tahun, dia telah melahirkan ratusan penghafal Alquran yang merupakan penyandang tuna netra setiap tahunnya untuk di Kota Cimahi.
"Tapi tidak semua murid saya hafal 30 juz, ada yang baru 2 juz, 10 juz. Pokoknya berbeda-beda, tapi ada satu murid saya yang sudah hafal Alquran 30 juz," ujarnya.
Aep lahir dengan pengelihatan normal
Aep menceritakan, ia terlahir dengan penglihatan normal.
Namun saat usianya menginjak 14 tahun matanya tidak bisa melihat akibat wabah penyakit mata yang menyebar di kampungnya di Semarang, Jawa Tengah.
"Waktu itu tahun 1982, Allah menakdirkan ada bencana sakit mata sekampung. Alhamdulillah semua bisa sembuh, tapi saya kehilangan penglihatan," katanya.
• Profil Rudy Sufahriadi Next Kapolda Jabar, Ternyata Putra Daerah, Prestasi di Kepolisian Gemilang
Aep mengaku, saat itu kondisinya sempat terpuruk selama dua tahun akibat matanya tidak bisa melihat, tetapi pihak keluarga membujuknya untuk kembali bangkit dari keterpurukan.
Setelah itu ia melanjutkan sekolah di Yayasan Kesejahteraan Muslim di Semarang karena memang kedua orang tuanya memiliki dasar agama yang kuat, sehingga ia bisa menimba ilmu agama di yayasan tersebut.
"Dengan menjadikan ayat Alquran sebagai bahan untuk belajar, saya bisa menyelesaikan SMP pada tahun 1987, kemudian SMA pada 1980, lalu merantau ke Bandung untuk mengikuti ujian Sipenmaru," kata Aep.
Apa yang didapat Aep selama menempuh ilmu agama hingga lulus perguruan tinggi, ia ajarkan kepada muridnya termasuk mengajarkan hafalan Alquran.
Hasilnya, sejak tahun 2000 hingga saat ini sudah ada ratusan penyandang tuna netra yang hafal Alquran.
"One day One juz saya terapkan untuk mengajarkan anak-anak untuk menghafal Alquran di SLB ini. Saya mengisi program pengajian sehabis Zuhur dan Maghrib," katanya.
Nu'man Tsabits, seorang murid Aef mengatakan, dalam mengajar mengaji, gurunya itu tak hanya mengajar sebatas lisan saja, tetapi kerap menularkan semangat menghafal Alquran.
"Beliau kerap mengajarkan hafalan Al-quran, hasilnya terasa banget sama saya sendiri. Berkat pak Aep saya juga bisa hafal Alquran," ujarnya Pria yang hafal 30 juz ini.
Ia mengatakan, murid yang sudah diajarkan Aef menjadi hafiz Alquran tak hanya dirinya saja, tetapi hingga saat ini ada ratusan muridnya yang hafiz Alquran.
• VIDEO Begini Cara Tuna Netra Menghafal Alquran
• Daniel Satria Ramadhan, Bocah Tunanetra Hafiz Alquran, Daya Ingatnya Melebihi Anak-anak Seusianya