Kepsek SLB C Plus Asih Manunggal Akui Ada Muridnya yang Trauma, Tulisan 'Awas Intel' Belum Dihapus

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Sekolah SLB C Plus Asih Manunggal, Kota Bandung, Wiwin Wiartini menyayangkan dan sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa sekolah itu menjadi korban aksi corat-coret bertepatan dengan Hari Buruh Internasional, Rabu (1/5/2019).

"Saya sangat prihatin atas kejadian seperti ini. Seharusnya May Day itu diperingati dengan eksistensi mereka menunjukkan mereka buruh itu ada. Yang menunggangi itu saya tidak tahu yang pasti kami prihatin atas kejadian itu, tapi insya Allah ke anak-anak menyampaikan kita harus ikhlas," ujar Wiwin kepada Tribun Jabar di sekolahnya, Kamis (2/5/2019).

Wiwin mengatakan, hingga hari ini ia belum menerima laporan siapa pelaku aksi corat-coret tersebut.

Namun Wiwin sudah melaporakan hal ini kepada pengawas Disdik Jabar.

"Belum ada yang bertanggungjawab apa pun. Kami juga sempat ingin menyampaikan komplain terkait kejadian ini, kami tidak tahu harus ke mana, tapi kami sudah lapor ke pengawas Disdik Jabar," ujarnya.

Sekolah SLB C Plus Asih Manunggal sudah ada sejak tahun 2000.

Menurutnya ada sebagian murid dan siswa mengalami trauma dengan kejadian kemarin.

"Alhamdulillah KBM berjalan lancar, meskipun anak-anak sempet juga terlambat datang, mungkin masih trauma karena melihat tayangan di TV, tayangan kakak-kakaknya yang punya Instagram," ujar Wiwin.

Pihaknya pun menunggu pihak yayasan lantaran sekolahnya itu ada di naungan pihak yayasan.