Pilpres 2019

Ada Penambahan Personel Polisi di Jakarta, TKN Anggap Wajar

Menurutnya, hal tersebut dilakukan pihak kepolisian untuk mengawal rekapitulasi perhitungan suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi
(ilustrasi) Sejumlah petugas Detasemen C Satbrimob Polda Jabar saat mengikuti apel kesiapan pengamanan PSU Pilwalkot Cirebon di Mako Detasemen C Satbrimob Polda Jabar, Jl Sultan Ageng Tirtayasa, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jumat (21/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menganggap wajar tambahan personel Brimob ke Jakarta.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan pihak kepolisian untuk mengawal rekapitulasi perhitungan suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pasalnya, kini aemua perhatian sedang tertuju pada penghitungan suara di Jakarta.

"Wajar saja jika pihak kepolisian mengantisipasi karena dikhawatirkan bahwa antisipasi itu langkah yang sangat penting apalagi kita tahu bahwa petugas KPU atau petugas KPPS PPK juga KPU di tingkat kabupaten kota juga perlu pengamanan," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4/2019).

Ace juga mengatakan, Pemilu tahun ini telah menimbulkan korban dari petugas KPPS.

Sehingga, ia menilai perlu ada pengamanan untuk membuat psikologi panitia Pemilu lebih tenang.

"Memang situasinya membuat kita semua harus lebih antisipatif supaya jangan sampai proses tahapan penghitungan yang saat ini sudah di tahap kecamatan, nanti di tingkat kabupaten, nanti ke tingkat provinsi ini seharusnya berjalan dengan lancar gitu," tutur Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu.

Anggota Brimob Mabes Polri berjaga di seputar Mako Brimob di Jalan Komjen M Jasin, Kelapa Dua, Cimanggis, Kota Depok, Kamis (10/5/2018) sore. Penjagaan dilakukan menyusul terjadinya penyanderaan di Rutan Salemba cabang Mako Brimob.  (Warta Kota/Alex Suban)
Ilustrasi anggota Brimob. (Alex Suban/Alex Suban)

Untuk itu, Ace berharap agar tambahan personel Brimob ini tidak dimaknai erlebihan.

Karena, menurutnya penambahan personel Brimob itu hanya untuk antisipasi.

"Ini semata-mata saya kira bagian dari proses antisipasi menjaga keamanan proses pelaksanaan Pemilu kita saat ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengaku telah menanyakan ke pihak Mako Brimob terkait pengerahan ratusan personel Brimob ke Jakarta.

Namun dirinya mengakui tidak mendapatkan informasi secara spesifik mengenai jumlah anggota Brimob yang dikerahkan.

"Saya sudah menanyakan ke Kabag Ops Brimob, Kabag Ops Brimob tidak pernah menyampaikan tentang jumlah-jumlah, baik dari asal maupun jumlah Brimob yg dikirim ke sini," tutur Dedi di Mabes Polri, Jln Trunojoyo, Jakarta, Selasa (23/4/2019).

Meski begitu, Dedi membenarkan bahwa pengerahan anggota Brimob ke Jakarta ini untuk pengamanan tahapan Pemilu.

Dedi menjelaskan bahwa Jakarta merupakan pusat dan tempat akhir penyelenggaraan Pemilu.
Pihak keamanan bakal disiagakan untuk pengamanan penetapan hasil Pemilu 2019.

"Benar untuk Brimob Nusantara dikirim ke Jakarta dalam rangka untuk mengamankan kepada tahapan-tahapan pemilu. Karena kita ketahui bahwa seluruh tahapan pemilu muara akhirnya ada di Jakarta," jelas Dedi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved