Pemilu 2019
KPU RI Akan Santuni Petugas KPPS yang Sakit hingga Meninggal Dunia
KPU berencana memberikan santunan kepada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS) yang meninggal dunia dan sakit
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum ( KPU) berencana memberikan santunan kepada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS) yang meninggal dunia dan sakit karena kelelahan melakukan penghitungan suara di TPS.
"Ya bisa nanti orang sakit, meninggal, kita santuni lah," kata Komisioner KPU Ilham Saputra di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip dari Kompas.com, Jumat (19/4/2019).
Ilham mengatakan, petugas KPPS yang sakit maupun meninggal dunia tidak hanya disebabkan karena faktor kelelahan, tetapi ada pula yang terkena serangan jantung.
Ia mengakui, pekerjaan sebagai penyelenggara pemilu sangat berat dan menguras tenaga.
Oleh karena itu, KPU memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran penyelenggara pemilu.
"Atas nama KPU RI apresiasi kepada penyelenggara pemilu bawah, petugas KPPS yang sakit, yang meninggal," ujar Ilham.
"Menurut kami, mereka pahlawan demokrasi yang kemudian nanti akan berikan penghargaan kepada mereka semua, juga penyelenggara pemilu kabupaten dan provinsi yang menyelenggarakan Pemilu 2019 yang sampak saat ini relatif berjalan baik," sambungnya.
• 10 Orang Petugas TPS di Jabar Meninggal Dunia Kelelahan, Pemilu Serentak Harus Dievaluasi
Diberitakan sebelumnya, sejumlah petugas KPPS sakit dan meninggal dunia usai bertugas dalam pemungutan dan penghitungan suara.
Ada pula yang tewas kecelakaan karena diduga kelelahan usai mengawal proses pemilu. Tercatat, ada petugas KPPS yang meninggal dunia di Bekasi, Malang, Tasikmalaya, Bogor, hingga Karawang.
Di Bandung, Dua Petugas KPPS Meninggal
Dua petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di dua Kecamatan Kota Bandung dilaporkan meninggal dunia sebelum hari H pencoblosan Pemilu 2019.
Kedua petugas KPPS itu berasal dari Kecamatan Rancasari dan Kecamatan Sumur Bandung, namun sayangnya hingga berita ini dilaporkan Ketua KPU Kota Bandung masih belum bisa memberikan informasi secara merinci.
Ketua KPU Kota Bandung, Suharti mengatakan kedua petugas yang meninggal tersebut laporannya sudah diterima.
Keduanya meninggal diduga karena kelelahan saat membuat TPS dan mempersiapkan semua kelengkapan untuk pencoblosan di wilayahnya tersebut.
"Dia meninggal satu hari sebelum pemungutan suara karena pembuatan TPS kelelahan dan lain sebagainya memang ada dua orang yang meninggal di Kecamatan Rancasari dan Sumur Bandung. Tapi, saya lupa lagi nama dan nomor TPS-nya, yang jelas ada di Rancasari dan Sumur Bandung," ujar Suharti di kantornya, Jumat (19/4/2019).
• Kembali Terjadi Petugas KPPS Meninggal, Andri Lesmana Disebut Kelelahan Karena Beban Kerja Berat
Dengan adanya kejadianya tersebut, Suharti turut belasungkawa dan menurutnya pemerintah juga harus memberikan perhatian lebih terhadap petugas KPPS disetiap TPS dalam pesta demokrasi Pemilu 2019.
"Dan itu semestinya menjadi perhatian pemerintah. Penyelenggara dituntut full 24 jam melaksanakan itu tapi tidak ada jaminan kesehatan untuk mereka. Ketua KPPS itu hanya 550 ribu dan 500 ribu untuk anggota dengan beban honor yang sedikit tapi beban kerja yang lumayan besar," ujarnya.
Ia pun meminta kepada partai politik untuk memahami para petugas penyelenggara pada Pemilu 2019, yang sudah bekerja secara maksimal.
"Kita berharap partai politik dan lain sebagainya memahami hal itu. Mereka mau menyelesaikan sampai tuntas pun merupakan suatu yang luar biasa," ujarnya.
• Ini Nama Petugas KPPS Rancasari Kota Bandung yang Meninggal saat Kawal Pemilu, Begini Kronologinya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KPU Akan Santuni Petugas KPPS yang Sakit hingga Meninggal Dunia"
• Temukan Pelanggaran, Bawaslu Kota Bandung Rekomendasikan Pemilu Ulang di Sejumlah TPS Kota Bandung
• HASIL QUICK COUNT Pileg 2019 DPR RI dari 3 Lembaga Survei, Parpol Mana Saja yang Lolos ke Senayan?