Gara-gara Kerap Diterjang Banjir, SPBU di Cikancung Ini Sering Tutup dan Alami Banyak Kerugian
Banjir yang kerap terjadi di ruas Jalan Majalaya-Cicalengka, Kabupaten Bandung, menyebabkan kerugian bagi sejumlah pihak
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Dedy Herdiana
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Banjir yang kerap terjadi selama beberapa bulan terakhir ini di ruas Jalan Majalaya-Cicalengka, Kabupaten Bandung, menyebabkan kerugian bagi sejumlah pihak terutama di titik pertigaan Cikancung-Cijapati, Kecamatan Cikancung.
Seusai hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Cikancung, sungai dari arah Cijapati, kerap meluap hingga merendam pertigaan Cikancung-Cijapati setinggi satu meter.
Selain merendam ruas jalan, banjir pun merendam sejumlah rumah warga sekitar, termasuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cikancung, hingga ketinggian 50 sentimeter.
Pengawas SPBU Cikancung, Nanang Supriadi, mengatakan, akibat banjir yang kerap melanda tersebut, aktivitas di SPBU terpaksa dihentikan dan pada April tutup lebih dari lima kali.
"Kalau banjir selalu tutup, kalau surut baru buka, begitu saja selama musim hujan, tahun ini paling parah," kata Nanang di SPBU Cikancung, Kamis (18/4/2019).
• 742 Warga Kabupaten Bandung Masih Mengungsi Akibat Banjir, 85 Orang Lansia dan 83 Balita
Selama sebulan terakhir ini, kata Nanang, saat banjir melanda, pihak SPBU Cikancung pada bulan ini hanya mampu menjual tiga ton bahan bakar minyak (BBM) dan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
"Biasanya sampai 21 ton, ini artinya 18 ton tidak terjual," katanya.
Banjir yang merendam ruas Jalan Majalaya-Cicalengka, Kabupaten Bandung, mulai berangsur surut dan genangan masih tersisa di pertigaan Cikancung-Cijapati, perbatasan antara Kecamatan Cikancung dengan Kecamatan Paseh.
Pantauan Tribun Jabar, Kamis (18/4/2019) di sekitar pertigaan Cikancung - Cijapati, banjir masih menggenangi ruas jalan tersebut dengan ketinggian 30 sentimeter, sehingg menghambat pengendara dari dua arah.
• Banjir Surut, Lumpur Menumpuk di SPBU Cikancung
Selain permasalahan genangan air di ruas jalan, banjir yang diakibatkan oleh hujan deras pada Selasa (16/4/2019) ini pun, menyisakan lumpur setebal delapan sentimeter tepatnya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cikancung.
Lumpur setebal delapan sentimeter tersebut, paling banyak terlihat tepatnya di pintu masuk SPBU Cikancung, membuat pengendara yang hendak mengisi bahan bakar terpaksa menurunkan laju kecepatan kendaraan.
Seorang konsumen SPBU, Adi Nugraha (25), mengatakan, kalau ia mengeluhkan kondisi tersebut, karena menganggu kenyamanan, terutama saat mengantre kendaraan untuk mendapatkan bahan bakar.
"Kalau antre kan kaki harus turun dan yang pastinya jadi kotor, ini udah hampir sebulan kaya gini," kata Adi di SPBU Cikancung, Kamis (18/4/2019).
• Artur Tak Targetkan Bikin Gol, Lalu Apa yang Disasarnya Bersama Persib Bandung? Berikut Penuturannya
• Jadwal KA Tambahan Pemilu, Sampai Tanggal 21 April, Ada Tujuan Gambir dan Pasar Senen