3 Terduga Pengeroyokan Siswi SMP Pontianak dari SMA Berbeda, Ini Peran Masing-masing
Tiga terduga pelaku pengeroyokan siswi SMP Pontianak disebut berasal dari SMA berbeda di Pontianak dan punya berbeda pula.
TRIBUNJABAR.ID- Tiga terduga pelaku pengeroyokan siswi SMP Pontianak disebut berasal dari SMA berbeda di Pontianak.
Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati Ishak mengatakan, dalam kasus pengeroyokan siswi di Pontianak, ketiga terduga memukul korban hingga korban muntah kuning dan harus dirawat di rumah sakit.
"Menurut pengakuan korban pelaku utama itu ada tiga. Ini semua anak SMA yang berada di Kota Pontianak," kata Eka kepada Tribun di Kantor KPPAD Kalbar.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Muhammad Husni Ramli mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara pihaknya, terduga pelaku pengeroyokan mengarah ke tiga orang.
Ketiga terduga pelaku penganiayaan siswi SMP Pontianak itu memiliki peran berbeda.
Ketiga terduga adalah E, T, dan L. Lalu, ada D yang menjemput korban menuju rumah P.
• Terduga Kasus Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak Hanya 3 Orang, Bukan 12 Orang
• Pengeroyokan Siswa SMP di Pontianak, Pelaku Emosi Cuma Karena Soal Cowok, Hotman Paris Turun Tangan
Kasat Reskrim Kompol Husni menjelaskan, dari rumah P, korban Au keluar menggunakan motor dan diikuti dua sepeda motor yang pengendaranya tidak dikenal korban.
Setelah sampai di Jalan Sulawesi, korban dicegat.
Tiba-tiba dari arah belakang, terduga pelaku, T menyiram air dan menarik rambut korban sehingga terjatuh.
Setelah korban terjatuh, saudari E menginjak perut korban dan membenturkan kepala korban ke aspal.
Setelah itu, korban melarikan diri bersama P menggunakan sepeda motor.
Korban dicegat kembali oleh T dan L di Taman Akcaya yang tidak jauh dari TKP pertama.
Setelah itu, korban dipiting oleh T. Selanjutnya L menendang pada bagian perut korban.
Peristiwa itu dilihat warga sekitar sehingga pelaku melarikan diri.
• Viral Pengeroyokan Siswi SMP oleh 12 Siswi SMA, Ternyata Begini Kronologinya
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Muhammad Husni Ramli mengatakan, polisi terus mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan rumah sakit terkait rekam medis dari korban.
Kasat Reskrim mengatakan, setelah mendapat pengaduan orang tua korban selanjutnya dilakukan visum terhadap korban.
Korban saat ini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit setelah kejadian ini.
Au menjalani serangkaian rontgen untuk pemeriksaan tengkorak kepala dan dada untuk mengetahui trauma akibat pengeroyokan itu.
Gubernur Kalbar Berang
Pelaku pengeroyokan siswi SMP Pontianak, tak bisa berlindung dari jerat hukum hanya karena berstatus anak-anak.
Hukum Indonesia sudah mengatur semuanya mengenai cara menangani kasus kejahatan yang dilakukan anak-anak atau mereka yang belum cukup umur.

Hal itu disampaikan Gubernur Kalbar, Sutarmidji terkait pengeroyokan siswi SMP Pontianak yang diduga dilakukan siswi SMA Pontianak.
Sutarmidji menegaskan, pelaku harus bertanggung jawab atas perbuatan yang telah mereka lakukan.
Apalagi yang terjadi, menurutnya termasuk dalam kategori penculikan.
"Saya minta kasus ini tetap dilakukan proses hukum, karena ini terencana," katanya Sutarmidji.
"Ini bisa masuk kategori penculikan. Ini sudah tidak dapat ditoleransi. Memang di bawah umur tapi dari sisi korban juga harus diperhatikan," lanjutnya.
Sutarmidji menyampaikan, jika karena berstatus anak-anak lalu tindak pidananya dikesampingkan, maka akan berdampak buruk di masa depan.
"Kalau selalu berlindung karena pelaku di bawah umur, suatu saat akan banyak kejahatan yang dilakukan anak di bawah umur atas perintah orang dewasa," ujarnya. (Nasaruddin)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Identitas Terduga Pelaku Pengeroyokan Siswi SMP Pontianak, Perut Korban Dua Kali Jadi Sasaran