Banjir di Kota Bandung
Pemain Persib Bandung Kunjungi SD yang Diterjang Banjir Bandang Cijambe
Pantauan Tribun Jabar, I Made Wirawan, Febri Hariyadi, dan Supardi Nasir menjadi perwakilan pemain yang hadir.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Siswa SDN 106 Ajitunggal mendapat kunjungan dari para pemain dan manajemen Persib Bandung pasca-musibah banjir pada Senin (1/4/2019).
Pantauan Tribun Jabar, I Made Wirawan, Febri Hariyadi, dan Supardi Nasir menjadi perwakilan pemain yang hadir.
Sementara perwakilan manajeman adalah Umuh Muchtar dan Kuswara S Taryono.
Ratusan siswa yang sudah berkumpul di lapangan olahraga dekat SDN 106 Ajitunggal langsung berteriak kala para pemain Persib Bandung turun dari mobil sekitar pukul 08.30 WIB.
Mereka terlihat sangat antusias dengan meneriakan nama masing-masing pemain.
Selain itu para siswa banyak yang meminta foto dan juga tanda tangan.
Bukan hanya siswa yang sangat antusias menyambut kedatangan pemain Persib Bandung.
Guru-guru pun terlihat bahagia dengan kehadiran Febri Hariyadi dkk.
Setelah memberikan sambutan di lapangan olahraga, rombongan Persib Bandung langsung diarahkan ke SDN 106 Ajitunggal.
Mereka melihat SDN 106 Ajitunggal yang hancur akibat tanggul jebol.
Sekolah Dasar Negeri/SDN 106 Ajitunggal Cijambe mengalami kerusakan cukup parah akibat hujan deras yang menyebabkan banjir di kawasan itu, Senin (1/4/2019) sore.
Sejumlah warga, orangtua murid dan guru SD itu bergotong royong membersihkan ruang-ruang yang kotor akibat musibah banjir di SD yang terletak di Jalan Terusan Sukup Nomor 5, Kota Bandung.
Dari pengamatan Tribun Jabar, puluhan kursi dan meja diletakkan di halaman sekolah. Buku-buku pun basah, piala-piala tergeletak.
Bahkan lumpur dan sisa air masih menggenangi sebagian besar sekolah.
Satu di antara orangtua murid yang menyaksikan peristiwa terjangan banjir, Widia (40) bercerita.
Saat itu dia sedang menanti anaknya pulang sekolah.
Pada sekitar pukul 14.00 WIB hujan turun dan sekitar pukul 15.00 WIB banjir sudah terjadi.
"Jam setengah empat cepat airnya naik. Airnya mulai dari rendah hingga tinggi. Enggak sampai setengah jam, airnya sudah seleher," ujar Widia, di lokasi seusai banjir, Kota Bandung, Senin (1/4/2019).
Widia mengatakan anaknya nyaris terseret arus banjir yang sangat deras. Beruntung bisa diselamatkan.
Menurutnya warga juga sigap membantu proses penyelamatan siswa-siswa lainnya.
Hal serupa disampaikan oleh, Kepala Sekolah SDN 106 Ajitunggal Cijambe, Dwi Windiarti (58) menuturkan akibat musibah itu tujuh ruangan sekolah terendam banjir.
Bahkan benda-benda semisal laptop, buku-buku, piala-piala, hingga aset kantor lainnya juga rusak.
"Bahkan tembok ruang kelas jebol, perpustakaan dindingnya jebol, tiga ruang kelas hancur semua," katanya.
Belum bisa ditaksir berapa kerugian materi akibat musibah itu.
Menurut dia, beruntung dari musibah itu, tidak ada korban jiwa.
Hanya saja terdapat beberapa orang korban luka ringan saat proses evakuasi.
"Yang luka satu guru dan satu orang murid kena kaca yang pecah. Guru dan murid pingsan. Mereka sempat jatuh karena deras airnya," katanya.(*)