Kisah Orang-orang Shalat Beralaskan Air Hujan, Masjid Lapuk, Tak Menampung Jemaah, Bantu Yuk!

TRIBUNJABAR.ID - Masih adakah orang-orang pemeluk agama Islam yang menjalankan ibadah shalat beralaskan air hujan atau tanah?

Ternyata kisah jamaah melaksanakan shalat beralasakan air hujan, tanah, atau karpet seadanya, benar-benar terjadi di Desa Pionto, Sulawesi Tengah.

Di Desa Pionto, Sulawesi Tengah, ada sebuah masjid berukuran 7x7 meter.

Ketika azan berkumandang, orang-orang yang beragama Islam berbondong-bondong ke masjid, mengerjakan shalat.

Lebih dari 100 orang datang hendak mengerjakan shalat.

Namun, ruangan masjid di Desa Pionto tak dapat menampung jemaah.

Sebagian dari jemaah kemudian mengerjakan shalat di luar masjid, beralaskan tanah atau karpet seadanya.

Dikutip dari laman kitabisa.com, jemaah yang mengerjakan shalat di dalam masjid pun tak lebih baik dari mereka yang berada di luar masjid.

• Doa dan Amalan Ibadah Memilih Pemimpin yang Amanah, Pemilu 2019 Tidak Akan Salah Pilih

Sebeb, ketika hujan tiba, air hujan menyusup masuk lantaran banyak atap yang bocor.

Jemaah pun shalat beralaskan sajadah basah. Mereka yang tak membawa sajadah, sujud pun beralaskan air hujan.

Bangunan masjid itu sudah berusia 20 tahun. Wajar jika bagian bangunan masjid banyak yang lapuk dan rusak.

Warga di Desa Pionto sangat ingin masjid tempat beribadah itu bisa lebih baik.

Mereka kemudian menyisihkan sebagian hartanya yang tak seberapa itu agar kelak bisa kembali membangun masjid.

Warga di Desa Pionto itu kebanyakan bekerja sebagai petani. Kehidupannya sangat sederhana.

Kondisi jalanan di sana pun tak lebih baik dari masjid tempat mereka shalat.

• Yayan Telah Diperiksa Tim Puskesmas, Sudah 12 Tahun Terkena Gangguan Mata dan Telinga