Dibalik Kisah Isra Mikraj Rasulullah, Inilah Hikmah yang Dapat Diambil Oleh Umat Islam

Hikmah yang dapat diambil oleh umat Islam dari Isra Mikrah Rasulullah.

Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: taufik ismail
Tribun Pontianak
Isra Miraj 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Isra Mikraj merupakan peristiwa yang hanya dialami oleh Nabi Muhammad Saw.

Banyak hal-hal menakjubkan yang dialami Rasulullah Saw yang hanya ditempuh satu malam.

Isra adalah perjalanan Rasulullah pada satu malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidilaksa di Palestina.

Sedangkan Mikraj adalah naiknya Rasulullah ke Sidratulmuntaha.

Sidaratulmuntaha menjadi akhir perjalanan Nabi Muhammad untuk menerima perintah dari Allah SWT.

Perintah yang diberikan Allah SWT berupa salat lima waktu sehari semalam.

Isra Mikraj hingga kini menjadi peringatan bagi umat Islam.

Isra Mikraj diperingati setiap 27 Rajab yang tahun ini jatuh pada Rabu, 3 April 2019.

Tak hanya diperingati saja, banyak hikmah yang dapat diambil dari kisah dan peristiwa Isra Mikraj yang sudah Tribunjabar.id rangkum dari bersamadakwah.net.

Pertama, Sebelum perjalanan Isra Mikraj, banyak cobaan silih berganti yang dialami oleh Rasulullah Saw.

Bahkan Rasulullah mengalami tahun duka cita. Setelah cobaan datang silih berganti, Allah memberinya tasliyah atau hiburan dengan Isra Mikraj ini.

Kedua, ketika Jibril menawarkan susu dan khamar, Rasulullah memilih susu untuk beliau minum sebelum mikraj lalu Jibril memujinya.

Hal tersebut menguatkan bahwa Islam adalah agama fitrah dan kesucian.

Ketiga, salat Rasulullah bersama para Nabi di Baitul Maqdis menunjukkan kedudukan beliau sebagai pemimpin para Nabi.

Keempat, sesungguhnya Masjidilaksa memiliki kaitan erat dengan Masjidil Haram. Masjid Al Aqsa merupakan tempat isra Rasulullah dan kiblat pertama umat Islam.

Karenanya umat Islam harus mencintai Masjidilaksa dan mempertahankannya.

Kelima, perintah salat saat itu langsung diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw tanpa perantara Malaikat Jibril.

Sehingga urgensi shalat dan kedudukannya yang agung. Salat ini pula yang menjadi inti tasliyah atau hiburan bagi hambaNya.

Keenam, Rasulullah hendak mencapai fase baru yakni hijrah dan mendirikan negara Islam di Madinah.

Allah memurnikan barisan dakwah dengan Isra Mikraj. Orang-orang yang tidak kuat akidahnya dan mudah goyang keyakinannya, mereka murtad setelah diberitahu tentang Isra Mikraj.

Adapun yang imannya kuat, mereka justru semakin kuat imannya.

Ketujuh, Rasulullah sangat tinggi keberaniannya saat menyampaikan Isra Mikraj pada umatnya.

Meskipun mereka tidak percaya bahkan mencemoohkan Rasulullah SAW, bahkan Rasulullah memberikan bukti-bukti empiris kepada kafir Quraisy meskipun mereka justru menuduh beliau sebagai tukang sihir.

Kedelapan, umat yang paling kuat keimanannya adalah Abu Bakar, sehingga ia mendapat gelar Ash Shiddiq.

Ketika orang-orang kafir Quraisy mengabarkan bahwa Muhammad mengatakan telah Isra Mikraj, beliau langsung mempercayainya.

“Jika yang mengatakan Rasulullah, aku percaya,” demikian logika keimanan Abu Bakar.

Kesembilan, Rasulullah juga menyampaikan bahaya penyakit masyarakat yang dilihatnya.

Beliau diperlihatkan bagaimana siksa untuk orang yang suka ghibah, orang yang berzina, orang yang makan harta anak yatim, dan lain-lain.

Kesepuluh karena Masjid Al Aqsa merupakan tempat isra Rasulullah dan kiblat pertama umat Islam, para sahabat menjadi perhatian terhadap Masjid Al Aqsa yang saat itu berada dalam kekuasaan Romawi.

Di masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Masjid Al Aqsa bisa dibebaskan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved