Cerita Bidan Sugiharti yang Mengabdi Menolong Wanita yang Hamil hingga Melahirkan
Profesi bidan hingga kini masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Karena pelayanan yang diberikan bidan, kerap menjadi pilihan pertama khususnya ibu
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Theofilus Richard
Pertama kali menangani pasien, ia justru dihadapkan pada pasien yang hamil anak kembar. Saat itu, ia membantu dokter di tempatnya bekerja yang akan menangani pasien melahirkan.
Dokter memprediksi waktu melahirkan belum tiba dan meninggalkan pasien untuk suatu keperluan. Tanpa diduga, tidak lama setelah dokter pergi, pasien tersebut mengalami kontraksi dan saya pun langsung turun tangan membantu proses persalinan.
"Ternyata bayinya kembar, Alhamdulilah ibu dan bayinya sehat dan selamat, lalu tidak lama dokter datang untuk membantu," katanya.
Menurutnya, menangani pasien dengan bayi kembar bukanlah kapasitas seorang bidan. Namun ia beberapa kali menangani pasien dengan hamil kembar di tempat praktiknya.
Ia mengaku pasien dengan bayi kembar yang ditanganinya bukanlah pasien yang memeriksakan kehamilan rutin di tempat praktiknya.
Namun saat persalinan, pasien tersebut datang ke tempat praktiknya.
"Pasien sudah posisi mau melahirkan, dan dalam keadaan sudah bukaan lengkap. Jadi saya harus siaga menolong persalinannya, karena kalau dirujuk ke rumah sakit takut melahirkan di jalan. Alhamdulilah selamat, bayi dan ibunya sehat," katanya.
Sebagai bidan, diakuinya ada aturan yang harus dipenuhi, salah satunya larangan menangani pasien dengan kondisi khusus seperti hamil kembar, serta ibu hamil dengan resiko yang bisa membahayakan ibu dan bayi.
Namun ia kerap dihadapkan pada kondisi pasien yang datang sudah dalam keadaan lengkap. Kondisi tersebut membuatnya sulit menolak atau merujuk ke rumah sakit dengan memperhatikan kondisi keselamatan Ibu dan bayinya.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar ibu-ibu hamil rutin memeriksakan kehamilannya agar bisa mencegah kasus yang berisiko saat melahirkan.
• Longsor, Akses Jalan 2 Desa di Kabupaten Bandung Barat Terputus
• Gubernur Jabar Ridwan Kamil Sampaikan LKPJ, Laporan Itu Diwarnai dengan Peralihan 3 Kepemimpinan
Kini, dengan berbagai pengalaman menangani pasien, ia lebih sigap bila mengetahui ibu hamil yang kehamilannya dirasa mengkhawatirkan.
Namun tetap saja, ia harus berhadapan dengan kondisi-kondisi seperti plasentanya tidak pada posisi yang benar ataupun kondisi yang bisa membahayakan sang ibu dan bayinya.
Karena itulah, setiap kali pasien hamil yang memeriksakan kandungannya, ia selalu memberikan arahan lengkap soal kehamilan seperti semisal gizi bagi ibu hamil hingga memberikan informasi seputar KB dan cara ibu mendukung tumbuh kembang anak.
"Saya mendapat buku khusus, yakni buku kesehatan ibu dan anak. Saya berikan buku ini kepada pasien yang memeriksakan kehamilannya di tempat praktik saya. Saya jelaskan isi dari buku tersebut agar ibu hamil paham dan mempraktikannya," ujarnya.
Ia juga selalu menekankan akan pentingnya menjaga tumbuh kembang bayi dan anak.