Penting untuk Kargo E-Commerce BIJB Kertajati, Pembangunan Tol Cisumdawu Diharapkan Segera Rampung

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhammad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat mengharapkan infrastruktur penunjang Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka, segera diselesaikan.

Hal ini untuk menguatkan rencana pembukaan kargo e-commerce di BIJB Kertajati.

"Kami tahu betapa megahnya Bandara Kertajati. Namun harus diakui, infrastruktur pendukung seperti akses jalan menuju ke sana belum memadai sehingga kami berharap infrastruktur penunjang ke BIJB bisa segera dilengkapi," kata Ketua DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Selasa (26/3).

DPRD Jawa Barat, kata Ineu, belum menerima informasi lanjutan terkait rencana membuka bandara kargo e-commerce di Bandara Kertajati.

Saat ini, bandara tersebut tengah fokus mempersiapkan pelayanan umrah dan penerbangan haji Jawa Barat.

"Belum ada ya informasi mengenai hal tersebut ke kami, tapi pada prinsipnya kalau hal tersebut untuk kebaikan tentunya kami mendukung," kata Ineu Purwadewi Sundari.

• ASN dari Daerah Pantura Diimbau Terbang dari BIJB Kertajati Karena Alasan Ini

• BIJB Kertajati Disinggung di Debat Capres, Begini Kata Ridwan Kamil

Politisi perempuan dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan bahwa sarana penunjang menuju Bandara Kertajati seperti Jalan Tol Cisumdawu harus segera diselesaikan untuk optimalisasi keberadaan bandara tersebut.

"Penuntasan Jalan Tol Cisumdawu ini dilakukan agar memudahkan orang yang hendak ke Bandara Kertajati. Juga aksesibilitas lainnya dari Tol Cipali atau konektivitas dengan jalur kereta," kata Ineu Purwadewi Sundari.

Ineu Purwadewi Sundari berharap BIJB Kertajati bisa berfungsi optimal sebagai salah satu bandara kebanggaan masyarakat Jawa Barat.

Progres positif terus diperlihatkan BIJB Kertajati, semisal siap melayani penerbangan umrah dan haji.

Ia sependapat dengan Ridwan Kamil bahwa dibutuhkan waktu untuk bisa menjadikan sebuah bandara menjadi maju. Hal ini mengacu pada pengalaman bandara di seluruh Indonesia.

"Pak Emil kemarin bilang, berdasarkan hasil penelitian memang dibutuhkan waktu 10 tahun agar bandara itu ramai. Jadi tidak usah khawatir, kita harus optimistis bahwa BIJB akan maju dan menjadi bandara besar," kata Ineu.

Sebelumnya, Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan untuk Tol Cisumdawu, pengadaan lahan untuk Seksi I sudah 65,86 persen dan artinya proses pembangunan sudah bisa dilakukan.

Seksi Cileunyi-Rancakalong ini sudah menjalani konstruksi 14,26 persen.

Sedangkan Seksi II Rancakalong-Sumedang panjangnya 17, 35 kilometer. Saat ini pembebasan lahan seksi II sudah 92 persen dan konstruksi mencapai 81,71 persen.

Seksi III sepanjang 4,5 kilometer Sumedang-Cimalaka pembebasan lahannya sudah 99,74 persen dan konstruksinya sudah hampir 60 persen.

Selain itu, pengadaan lahan seksi IV, kata Ineu, sudah 8,36 persen dan pengadaan lahan seksi VI sudah 16,17 persen.

Diharapkan seksi I sampai III, yakni Jatinangor, Rancakalong, Sumedang, dan Cimalaka, pada tahun 2019 selesa.

Sedangkan keseluruhan jalan tol, ditargetkan selesai 2020.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengatakan konektivitas Jabar dapat meningkat pesat jika Tol Cisumdawu rampung.

Namun ini, proses pembangunan Tol Cisumdawu baru setengahnya.

"Cisumdawu ini kan dari 100 persen, baru setengahnya jadi, dan menyebabkan Bandara Kertajati belum bisa maksimal karena kalau kita paksakan pindah, aksesnya belum juga. Perubahan kan belum terasa, maka kita dorong," katanya.

Sekalinya Cisumdawu hadir, katanya, maka pengaruh kawasan baru Segitiga Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati), terhadap berbagai bidang semisal ekonomi dan pariwisata, akan lebih maksimal.

• Kabar Bagus Nih! Diskon Tarif Tol Trans Jawa Diperpanjang Sampai Lebaran 2019

• JADWAL KAMPANYE CAPRES HARI INI, Jokowi di Aceh dan Riau, Prabowo di Bali dan NTB