Pelaksanaan UNBK Lancar, SMKN 1 Cisarua Ingin Tambah Komputer

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, CISARUA - SMK Negeri 1 Cisarua melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) hari pertama dengan pelajaran yang diujiankan ialah Bahasa Indonesia, Senin (25/3/2019).

Staff Kurikulum SMKN 1 Cisarua, Ninik Yuningsih, mengatakan sebanyak 101 siswa melaksanakan UNBK dengan format tiga sesi.

Setiap sesi, kata Ninik, terdapat sebanyak 35 siswa sesuai fasilitas komputer yang aktif digunakan oleh sekolah dalam pelaksanaan UNBK.

"Kami ada 40 komputer tapi yang aktif dipakai itu 35 unit, jadi sisanya untuk cadangan. Alhamdulillah enggak ada kendala apapun dalam pelaksanaan UNBK di hari pertama ini," ujarnya saat ditemui Tribun di sekolah.

• 100 Persen SMK di Garut Laksanakan UNBK, 32 SMK Menumpang di Sekolah Lain

• Mendadak Mati Lampu, Gladi Bersih UNBK di MTs NU Putra 1 Buntet Pesantren Cirebon Terganggu

SMKN 1 Cisarua yang baru berdiri pada 2013, Ninik menyebut, sudah memiliki siswa hingga 4 angkatan.

Sekolah ini lanjut dia, memiliki empat jurusan, di antaranya rekayasa perangkat lunak, teknik kendaraan ringan, tata kelola perkantoran, dan perhotelan.

"Kami laksanakan UNBK tiga sesi, yakni pukul 07.30, 11.00, dan 14.00 WIB. Kalau listrik padam pun kami sudah sediakan genset jadi insya allah gak akan ada kendala berarti," katanya.

Meskipun pelaksanaan UNBK lancar, tetapi pihak SMKN 1 Cisarua pun berharap ke depannya dapat melaksanakan kegiatan UNBK hanya satu sesi dengan fasilitas komputer yang memadai atau cukup.

"Pengennya sih satu sesi, saat ini ketersediaan komputer di sekolah masih kurang," ucapnya.

Rencananya UNBK akan dilaksanakan hingga empat hari, dengan pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan.

SMKN 1 Cisarua pun melakukan penyilangan dari segi pengawas dengan SMK Rajawali Cihanjuang sebanyak 8 orang.

• Punya Pemain Berkelas Seperti Fabiano Beltrame, Ini Keuntungan yang Bakal Didapat Persib Bandung

• Kontroversial Jerinx SID, Sebut Indonesia Tidak Membutuhkan Ibu Kota, Butuhnya Ganja