Ingat Cerita Pelajar SMA di Bandung Jadi Bandar Narkoba? Ini Akar Masalahnya!

Pelajar SMA di Bandung jadi produsen narkoba jenis tembakau gorila. Hasilnya bisa buat sewa apartemen. Apa sih masalahnya? Pelajar kok gitu

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Kisdiantoro
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Direktur Ditres Narkoba Polda Jabar Kombes Enggar Pareanom (tengah), Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko dan Kabid Pemberantasan BNN Jabar AKBP Daniel Karthiandago (kempat dari kiri) di Mapolda Jabar, menunjukan barangbukti tembakau gorilla, Selasa (19/3/2019). 

Sekolah dapat mengembangkan program-program pembinaan yang dapat menumbuhkan kesadaran para pelajar untuk tidak mencoba-coba menggunakan Narkoba.

Yudi memaparkan, semisal dengan pendekatan dan strategi yang tepat, serta didukung oleh tenaga pendidik yang berkompeten, maka tidaklah sulit bagi sekolah untuk membangun kesadaran para pelajar untuk menjauhi Narkoba.

Langkah ketiga, yaitu menumbuhkan Sikap Kritis. Menurut Yudi, pengetahuan, pemahaman dan kesadaran dapat dikalahkan oleh berbagai taktik dan godaan.

Di mana para pengedar dan pengguna Narkoba tentu terus mengembangkan berbagai taktik dan godaan untuk menjerat para pelajar ke dalam perangkap Narkoba.

Oleh karena itu menurut Yudi, untuk tidak mudah terjerat dan terperangkap, para pelajar perlu memiliki sikap kritis.

"Pelajar harus dilatih untuk senantiasa bersikap kritis terhadap berbagai taktik dan godaan yang digunakan oleh para pengedar dan pengguna Narkoba untuk menjerat mereka melalui berbagai cara dan media," jelasnya.

Demikian pula sekolah perlu mengembangkan program-program pembinaan sikap dan karakter yang dapat menumbuhkembangkan sikap kritis di kalangan pelajar.

Adapun langkah berikutnya yang tidak boleh hilang, menurut Yudi, yaitu sekolah perlu membangun kemandirian.

"Pengetahuan, pemahaman, kesadaran, dan sikap kritis masih gampang dijebol jika para pelajar tidak memiliki sikap mandiri (independensi)," ujarnya.

Taty Sugiarty Kenalkan Batik Cirebon Melalui Batik Laksmi, Diambil dari Nama Anaknya

Demikian menurut Kepala Sekolah ini, ia menjelaskan, sekolah dapat  mengembangkan program-program pembinaan agar para pelajar mampu dan berani mengambil sikap, membuat keputusan, dan bertindak sendiri, tanpa menunggu orang lain.

Lanjut ia menjelaskan, sesuai dengan tugas dan fungsi guru-guru BK yang ada di sekolah, maka dapat menjadi leading sector.

Guru BK perlu memaksimalkan dalam mengembangkan upaya-upaya pencegahan dan penanganan masalah- masalah yang terkait dengan penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar.

"Agar mereka dapat menjalankan fungsi tersebut dengan baik, guru-guru BK perlu secara periodik dilatih dan dilibatkan dalam berbagai program penanganan masalah penyalahgunaan Narkoba," jelas Yudi.

Para pelajar harus diberi akses mengenai informasi dan perkembangan terbaru tentang penyalahgunaan Narkoba, agar menurutnya pengetahuan dan wawasan pelajar tentang masalah Narkoba selalu relevan dan up to date.

Demikian pula guru-guru BK dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara sinergis, maka perlu dibentuk wadah bersama yang memungkinkan mereka terus berbagi informasi, saling membantu, dan bekerjasama.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved