Gedung Sate Cuma Dijaga 9 Kamdal, Sekda: Biro Umum dan Biro Pengadaan Barang & Jasa Kurang Sigap
Pemprov Jabar akui kesalahan Gedung Sate dijaga 9 Kamdal. Biro Umum dan Biro Pengadaan Barang dan Jasa kurang sigap.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gedung Sate dan aset Pemprov Jabar lainnya, seperti rumah dinas gubernur dan wakil gubernur, tak dijaga satuan pengamanan.
Ini karena kontrak kerja Pemprov Jabar dengan perusahaan penyedia jasa pengamanan telah berakhir, sementara proses lelang pengadaan jasa pengamanan belum selesai.
Hal ini menyebabkan dalam beberapa saat tidak ada satpam yang bertugas di Gedung Sate.
"Memang untuk yang ini sudah selesai masa kontrak. Memang ini atas kekurangsigapan di Biro Umum maupun juga di Biro Pengadaan Barang dan Jasa," ujar Sekda Pemprov Jabar, Iwa Karniwa, di Gedung Sate, Jumat (1/3/2019).
Iwa Karniwa, mengatakan ada kegamangan dalam proses lelang penyedia jasa pengamanan karena adanya perubahan nomenkelatur.
Pembentukan Biro Pengadaan Barang dan Jasa, katanya, memang masih baru dan masih penyesuaian.
Iwa mengaku telah menyiapkan langkah antisipasi agar proses pengamanan aset dan objek vital milik Pemprov Jabar tetap maksimal.
Salah satunya dengan mengaktifkan kembali petugas Kamdal.
Iwa menambahkan anggota Satpol PP akan dikerahkan untuk membantu pengamanan.
"Dan untuk mengisi kekosongan, keamanan dalam yang dulu ada difungsikan untuk mengamankan Gedung Sate, Gasibu, rumah dinas gubernur, rumah dinas wakil gubernur, rumah dinas sekda, dan beberapa objek vital lain di back up Satpol PP," kata Iwa Karniwa.
Proses lelang belanja jasa keamanan Gedung Kantor dan Rumah Dinas Jabatan baru dibuat 13 Februari 2019 dengan nilai pagu paket sebesar Rp 15,9 miliar.
Saat ini tahapan lelang baru sampai evaluasi meski sudah ada tiga perusahaan yang mendaftar.
Iwa mengaku sudah memerintahkan Biro Pengadaan Barang dan Jasa untuk merekrut satpam baru dengan sistem penunjukan langsung selama proses lelang berlangsung.
"Langkah cepat sudah kami lakukan, sehingga kemarin pukul 24.00 WIB sudah terantisipasi dengan keamanan dalam yang ada larut ke bidang-bidang. Penunjukan langsung sifatnya tidak setahun penuh. Mungkin penanganan sebulan setelah itu proses lelang. Iya, jadi penunjukan langsung dulu untuk solusinya untuk mengisi selama proses lelang," katanya.
Hanya Dijaga 9 Kamdal
Diberitakan sebelumnya, Gedung Sate yang menjadi Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat, termasuk kantor Gubernur Jabar dan wakilnya, beroperasi tanpa pengamanan dari satuan pengamanan (satpam), Jumat (1/3/2019).
Akibatnya, sebagian besar gerbang dan pintu kawasan Gedung Sate pun ditutup.
Para satpam ini ditarik dari tugasnya karena kontrak kerja Pemprov Jabar dengan perusahaan penyedia jasa pengamanan telah berakhir.
Proses lelang pengadaan jasa pengamanan belum selesai.
Hal ini menyebabkan dalam beberapa saat tidak ada satpam yang bertugas di Gedung Sate.
Menunggu lelang selesai, Gedung Sate hanya dijaga sembilan petugas keamanan dalam (Kamdal) yang berstatus PNS.
Mereka sampai piket bergantian untuk menjaga Gedung Sate, siang dan malam.
Biasanya terdapat 340 satpam yang menjaga Gedung Sate secara bergantian, tapi kini hanya dijaga sembilan Kamdal yang harus juga bertugas 24 jam.
Akibat keterbatasan personel, sejumlah akses masuk gedung terpaksa ditutup.
"Dari tadi malam sudah ditarik mundur. Gedung Sate hanya dijaga sembilan Kamdal sekarang," ujar seorang petugas Kamdal di Gedung Sate, Jumat.
Tak hanya di Gedung Sate, katanya, para satpam di rumah dinas gubernur, wakil gubernur, sekda, beserta kantor pemerintahan lainnya turut ditarik dan tidak bertugas.
"Di rumah dinas Pak Gubernur juga ditarik semua. Biasanya Gedung Sate dijaga 55 petugas tiap sif. Kami sekarang bingung soalnya ada 11 pintu masuk tapi petugas sedikit, jadi terpaksa beberapa akses ditutup," ujarnya.