Jalan Tol NS Link Dibangun Maret Ini, Begini Pembagian Trase Pembangunannya

Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pembangunan jalan tol dalam Kota Bandung Pasirkoja-Surapati atau North-South Link (  Jalan Tol NS Link) segera dimulai pertengahan Maret 2019.

Menjelang groundbreaking tersebut, Pemprov Jabar bersama berbagai pihak terkait menyelesaikan berbagai administrasi.

Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan pembangunan jalan tol layang di atas jalan raya ini dimulai dengan seksi satu yakni dari trase Pasirkoja-Mohamad Toha sepanjang 7,6 kilometer.

Trase berikutnya adalah seksi kedua yaitu Mohamad Toha-Gatot Subroto sepanjang 3,6 kilometer. Seksi terakhir adalah trase tiga Gatot Subroto-Surapati sepanjang 3,1 kilometer.

"Ruas jalan ini merupakan sambungan dari Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja), akan didorong oleh Pemprov Jabar guna mengantisipasi pertumbuhan jumlah kendaraan yang mencapai 12 persen setiap tahun di Kota Bandung. Tol sepanjang 14,3 kilometer ini memudahkan pergerakan orang dan barang khususnya selatan-utara," ucap Iwa di Gedung Sate, Kamis (28/2/2019).

• Tol Soreang-Banjaran-Majalaya Ikut Dibahas Saat Pemprov - Kementerian PUPR Rapat Jalan Tol NS Link

Biaya untuk pembebasan lahan seksi pertama mencapai Rp 1,5 triliun sedangkan konstruksi membutuhkan Rp 4 triliun. Walaupun sebagian besar didirikan di atas badan jalan yang sudah ada, tol ini membutuhkan tambahan lahan untuk akses masuk sehingga masih membutuhkan pembebasan lahan.

"Terkait trase yang ada kekhawatiran melintasi cagar budaya dan kawasan hijau, itu pasti akan direkayasa secara teknik point to point. Pasti akan ada pergeseran," ucapnya.

Iwa mengatakan sudah menggelar banyak rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mematangkan persiapan pembangunan. Setelah bertemu dengan Kementerian PUPR awal pekan ini, Iwa pun bersama jajaran Pemprov Jabar sudah menggelar sejumlah rapat dengan PT CMLJ dan juga BUMD Jabar PT Jasa Sarana selaku pihak pembangun.

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, katanya, masih perlu kajian sistem jaringan jalan di sekitar wilayah pembangunan. Dibutuhkan juga kajian teknis, di antaranya on off ramp, aspek biologi, geoteknis, hidrologi, jaringan terlintas dan kebencanaan, serta kajian mengenai konstruktivistik.

• Tol NS Link yang Hubungkan Selatan dan Utara Kota Bandung Akan Mulai Dibangun dari Pasirkoja

"Selain itu harus ada mengenai lalu lintas, analisis kajian dampak lalu lintas kelengkapan utilitas pada jalan lintasan dan bangunan lain," kata Iwa.

Iwa mengatakan PT CMLJ sebagai pengusul siap melakukan perbaikan dokumen maupun persiapan administrasi dalam waktu selama dua pekan selanjutnya. Sehingga pekan ketiga, pihaknya bisa melakukan soft lauching atau pencanangan pembangunan.

Mengenai sinkronisasi pembangunan jalan tol NS Link dengan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR), Iwa mengatakan masih menunggu final draft dari pemerintah pusat sebagai acuan sharing budget antara pemerintah pusat, Provinsi Jabar, dan Kota Bandung.

"Terkait BIUTR yang akan menyambung dengan NS Link, tinggal langkah penandatanganan MoU antara pusat, provinsi, dan Kota Bandung. Nunggu final draft kontruksi, katanya double dekker. Itu enggak perlu banyak tanah sehingga diketahui berapa kebutuhan untuk pembebasan lahannya, "tutur Iwa.

Dengan demikian, besaran sharing budget pembebasan lahan bisa diketahui untuk masing-masing pemerintahan. Sedangkan untuk biaya konstruksi akan ditangani JICA. Mereka masih menunggu kepastian pembebasan lahan yang akan dilakukan ketiga level pemerintahan.

Iwa memastikan dalam revisi RTRW Jabar, pembangunan tol dalam kota ini akan diintegrasikan dengan pembangunan BIUTR dan proyek Light Rail Transit (LRT) Bandung Raya. (Sam)

• UPDATE 2 WNI Asal Baleendah yang Dimutilasi di Malaysia - Hasil Tes DNA Positif, Segera Dipulangkan

• Ini Alasan Radovic Pakai Lapangan Lodaya untuk Latihan Persib