Hati Ayam Bertuliskan Angka Bak Barcode di Kupang, Tak Jelas Asalnya Padahal Ayam Baru Disembelih
Sebuah hati ayam memantik kegemparan di Desa Huilelot, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, Senin (11/2/2019).
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNJABAR.ID - Sebuah hati ayam memantik kegemparan di Desa Huilelot, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, Senin (11/2/2019).
Bukan tanpa alasan masyarakat menjadi gempar pasalnya hati ayam itu bertuliskan sejumlah angka bak barcode.
Padahal ayam tersebut dibeli dalam keadaan belum disembelih.
Ayam dibeli dari Desa Hansisi dari seorang peternak bernama Maria Koen.
Pendeta Jemaat GMIT Sonaf Neka Huilelot, Viktor Boru menjelaskan awal penemuan hati ayam bertuliskan angka tersebut.
Ia mengatakan jemaah GMIT Sonaf Neka Huilelot sedang mengadakan acara tahunan.
Mereka membeli dua ekor ayam pada Senin (11/2/2019) pagi.
Rencananya ayam tersebut akan dimasak dan disajikan untuk makan siang.

"Jadi tadi pagi jam 08.00 Wita, kita membeli ayam dua ekor untuk dimakan biasa. Baru ada kejadian itu," ucapnya, Senin (11/2/2019), seperti yang dikutip dari Pos Kupang.
Viktor Boru mengatakan ayam tersebut disembelih oleh salah seorang pendeta bernama Yohana yang bertugas memasak.
Saat bagian ayam sedang dibersihkan, Yohana melihat kejanggalan pada salah satu ayam.
Ada tulisan gabungan antara huruf dan angka seperti barcode.
"Setelah dibersihkan, tulisannya makin terang. Ibu ini langsung berteriak sudah dan mulai heboh," jelas Viktor.
Terdapat tulisan 10D2E01 dalam posisi terbalik dari kanan ke kiri.
Di bawah tulisan tersebut terdapat tulisan angka 2020.
Kedua tulisan tersebut dapat dibaca secara normal bila dilihat dari cermin.
Setelah dicuci, tulisan tersebut tak juga hilang.

Awalnya tulisan tersebut seperti menempel pada selaput tipis hati ayam.
Selaput tipis tersebut tertutup kotoran dan sisa darah.
Warga mengira tulisan tersebut hanya menempel pada bagian luar saja.
Namun, setelah dibilas berkali-kali, tulisan tersebut semakin jelas.
"Awalnya kami kira itu cap atau tulisan pada koran yang menempel sehingga kami sempat cuci berulang kali. Warga dan jemaat mengaitkan tulisan ini dengan tahun 2020. Juga tanggal 1 Desember 2001 untuk baris kedua," ucapnya, dikutip dari Kompas.com.
Viktor Boru belum mengetahui dari mana asal tulisan yang ada pada hati ayam tersebut.
Karena terdapat tulisan tersebut, hati ayam itu disimpan dan tak jadi disajikan.
Meski begitu, daging ayam lainnya tetap dimasak dan dimakan.
"Kita masih simpan di kulkas, ada juga teman-teman pendeta yang mau datang ingin lihat dan kita simpan saja," jelasnya.
Viktor juga menjelaskan tak ada kejadian lain yang menimpa Pulau Semau.
Ia pun tak mendapat mimpi terkait hal tersebut.
"Kita harapkan jangan ada peristiwa yang luar biasa di Semau," harapnya.
Meski begitu, ada sedikit perubahan di Pulau Semau.
Warga-warga berdatangan untuk melihat hati ayam yang terdapat tulisan angka tersebut.
Tak hanya warga setempat, teman Viktor Boru yang sesama pendeta juga ingin melihat hati ayam itu.
Viktor mengatakan dirinya digubungi stasiun televisi untuk mewawancara dan mengambil gambar hati ayam bertuliskan angka seperti barcode.
Ia mengaku belum mengetahui arti dari angka tersebut.
Bila dilihat angkat dan huruf pada hati ayam tersebut seperti tulisan jenis Times New Roman.
Warga dan jemaat sempat takut dengan kejadian hati ayam bertuliskan itu.
Namun, Viktor yakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.