Persib Bandung

Supardi Nasir Tak Komentar Banyak Soal WO, Jadwal Persib vs Persiwa Mundur Alasannya Masuk Akal

Supardi Nasir tak berkomentar banyak soal WO yang diinginkan Persiwa dan bobotoh. Menurutnya jadwal mundur karena alasan yang masuk akal.

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: taufik ismail
Kolase Indosport/Bolasport.com
Supardi Nasir 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemain sekaligus kapten Persib Bandung, Supardi Nasir tak bisa berkomentar terkait permintaan WO dari Persiwa Wamena dan bobotoh.

Pertandingan yang seharusnya digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin (4/2/2019) batal karena tidak mendapat izin dari pihak kepolisian dan pengelola stadion.

"Itu ranahnya manajemen yang lebih tahu pasal-pasalnya tentu, tapi enggak semudah itu juga, karena banyak aspek yang harus dipertimbangkan," ujar Supardi Nasir setelah latihan di Sosi Sport Club, Selasa (5/2/2019).

Supardi menambahkan pengunduran jadwal bukan semata-mata karena alasan yang tak masuk akal.

Mantan pemain Sriwijaya FC dan PSMS Medan ini mengatakan ditundanya pertandingan demi keselamatan.

"Bukan semata-mata kami minta pengunduran dengan alasan yang enggak masuk akal. Ini alasan yang masuk akal, keselamatan bersama itu jauh lebih penting," kata Supardi.

Sebelumnya pihak kepolisian tidak mengizinkan pertandingan digelar karena ada keruskan di Stadion GBLA.

Setelah mendengar masukan dari Dinas Tata Ruang Kota Bandung dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung terkait kerusakan di Stadion GBLA, maka aparat kepolisian tak merekomendasikan pertandingan digelar.

I Made Wirawan (kiri), Miljan Radovic (tengah)
I Made Wirawan (kiri), Miljan Radovic (tengah) (tribunjabar/deni denaswara)

Komentar Miljan Radovic

Pelatih Persib Bandung, Miljan Radovic menolak berkomentar terkait Persiwa Wamena yang mengajukan WO karena pertandingan ditunda.

Pertandingan yang seharusnya digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin (4/2/2019) batal karena tidak mendapat izin dari pihak kepolisian.

"Kemarin Wamena ingin kita itu (WO) ya, saya tidak bisa komen itu," ujar Radovic setelah memimpin latihan di Sosi Sport Club, Selasa (5/2/2019).

Pria asal Montenegro itu menyerahkan hal ini kepada manajemen.

Ia mengatakan hanya fokus untuk mempersiapkan timnya agar bisa meraih kemenangan.

"Kalau komen itu kamu tanya manajemen, saya tidak kerja untuk dokumen," ucapnya.

Namun Miljan Radovic menginginkan pertandingan bisa tetap digelar.

Baginya tim yang menang harus dihasilkan dari sebuah pertandingan.

"Tapi saya suka main di lapangan, tidak di luar lapangan, saya mau kalau main menang di lapangan, tapi tidak di luar lapangan," katanya.

General Coordinator Panpel Persib, Budi Bram Rachman memberi penjelasan kepada ratusan bobotoh yang melakukan unjuk rasa di depan Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (4/2/2019). Aksi mereka terkait pengunduran laga Persib versus Persiwa di ajang Piala Indonesia yang seharusnya digelar 4 Februari 2019 di Stadion Gerlora Bandung Lautan Api (GBLA).
General Coordinator Panpel Persib, Budi Bram Rachman memberi penjelasan kepada ratusan bobotoh yang melakukan unjuk rasa di depan Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (4/2/2019). Aksi mereka terkait pengunduran laga Persib versus Persiwa di ajang Piala Indonesia yang seharusnya digelar 4 Februari 2019 di Stadion Gerlora Bandung Lautan Api (GBLA). (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Force Majeure

General coordinator Panpel Persib, Budhi Bram Rachman, menilai, pemunduran jadwal itu terpaksa dilakukan lantaran kondisi Stadion Gelora Bandung Lautan Api yang tak siap pakai atas rekomendasi dari Dinas Tata Ruang Pemkot Bandung.

Bram mengatakan, situasi itu masuk dalam kategori force majeure.

"Perlu dijelaskan karena kami juga sangat paham karena sudah bukan sekali dua kali urus perizinan. Ini sudah disampaikan itu sudah jauh hari, kelengkapannya juga kami sampaikan sesuai prosedur," kata Budhi Bram di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Senin (4/2/2019) malam.

"Setelah ada pernyataan dari Dinas Tata Ruang itu tidak bisa karena tak layak, ada penurunan tanah, retak-retak. Polisi juga tak bisa jamin tak ada apa-apa. Kami juga tak bisa paksakan. Jadi, kami menganggap itu force majeur," ucapnya.

Bram menambahkan, proses pengajuan izin pertandingan sudah diurus sepekan sebelum laga dihelat.

"Kami, kan, menganggap perizinan ini sudah sampaikan dengan sesuai ketentuan. Kami sudah sampaikan dari H-7 lebih, masalah tiba-tiba H-2, ada pemberitahuan tak layak, ya, kami tak bisa apa-apa, dan kami anggap ini force majeure," ucapnya.

Persiwa Wamena Ingin Menang WO, Miljan Radovic: No Comment

Daftar Lengkap Pemain Asing dan Lokal Termahal di Liga 1 2019, Persib Bandung Siapa?

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved