Sumur Payau, Warga Pandeglang Butuh Air Bersih
Krisis air bersih masih menggelayuti warga Pandeglang, meski lebih dari sebulan lamanya tsunami menghantam wilayah pesisir Selat Sunda.
Rabu (27/1), truk tangki air itu mendistribusikan 10.000 liter air bersih ke dua desa yang membutuhkan, yakni Desa Kertajaya dan Desa Sumberjaya. Air yang didistribusikan ke wilayah tersebut diambil dari sumber air siap minum di wilayah Pandeglang.
Humanity Water Tank penuhi kebutuhan air warga
Tak hanya Desa Sumberjaya dan Desa Kertajaya saja yang mengalami krisis air bersih pascatsunami. Hal ini juga menimpa beberapa desa lain di Kecamatan Sumur, yang berbatasan langsung dengan pantai dan diterjang air naik pada akhir Desember silam itu.
Pengoperasian Humanity Water Tank oleh ACT ditopang dari dana zakat masyarakat Indonesia, yang disalurkan melalui Global Zakat. Hingga kini, Humanity Water Tankterus penuhi kebutuhan air warga Pandeglang, khususnya di Kecamatan Sumur yang menjadi salah satu wilayah paling parah terdampak tsunami Selat Sunda.
Koordinator Humanity Water Tank Ahmad Rifai mengatakan, kebutuhan air masyarakat di Sumur terus dipenuhi ACT. Dengan menempatkan tandon di beberapa titik, nantinya secara berkala akan diisi dengan Humanity Water Tankyang membawa air siap minum.
“Humanity Water Tank melakukan aksi di Pandeglang sudah sejak dua pekan pascatsunami lalu,” katanya. (*)