Kecelakaan Bus Bima Suci

Polisi Akan Gunakan Alat Canggih untuk Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Bima Suci

Kakorlantas mengatakan secara administrasi bus Bima Suci yang mengalami kecelakaan di Tol Cipularang laik jalan.

Penulis: Haryanto | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Haryanto
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Refdi Andri mendatangi lokasi kejadian kecelakaan bus yang mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia di Tol Cipularang KM 70, Purwakarta, Senin (28/1/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Kakorlantas Polri, Irjen Pol Refdi Andri mengatakan secara administrasi bus Bima Suci yang mengalami kecelakaan di Tol Cipularang KM 70+400, Purwakarta masih laik jalan.

Hal itu dikatakannya saat menyambangi lokasi kecelakaan tunggal yang mengakibatkan tujuh korban meninggal dunia pada Senin (28/1/2019).

Menurut data yang diperolehnya, bus berwarna kuning merah bernopol A 7520 CS itu adalah kendaraan yang dirilis tahun 2013.

"Untuk surat uji KIRnya berakhir pada bulan Juni nanti, kemudian pengemudinya juga telah memiliki SIM B1 umum. Secara administrasi sudah laik," kata Irjen Pol Refdi Andri saat ditemui usai mengecek langsung lokasi kejadian kecelakaan.

Meski begitu, ia memastikan pihaknya terus melakukan penyelidikan penyebab utama kecelakaan tersebut.

Mulai dari pengolahan TKP secara manual maupun menggunakan alat canggih yang dimiliki tim Traffic Accident Analysis (TAA).

Alat berupa laser 3D scanner yang digunakan itu nantinya akan memberikan gambaran sebelum, saat, dan pasca kejadian kecelakaaan.

Dalam bentuk animasi, kronologi kecelakaan yang dialami bus dengan jurusan Bandung-Merak itu dapat tergambar cukup baik.

"Mudah-mudahan dalam waktu singkat, setidaknya 1x24 jam kesimpulan penyebab kecelakaan telah bisa disimpulkan," ucap Irjen Pol Refdi Andri.

Selain dari alat tersebut, informasi-informasi lainnya mulai dari keterangan saksi, pengemudi kendaraan, maupun tim ahli akan dikumpulkan.

Dengan demikian pihaknya akan bisa menyimpulkan penyebab utama yang membuat bus berpenumpang puluhan orang itu mengalami kecelakaan dan berada di parit.

"Nantinya akan kami sesuaikan dengan apa yang telah kami dapat. Faktor lain berupa kondisi jalan, kendaraan, supir akan menjadi pertimbangan pihak kami," ujar Irjen Pol Refdi Andri.

Ia pun mendorong jajarannya untuk segera mungkin menyelesaikan penyelidikan guna mengetahui penyebab utama kecelakaan.

"Kami berduka atas kejadian ini, apalagi telah mengakibatkan tujuh korban meninggal dunia. Tentu ini jadi pelajaran untuk kita semua, semoga ke depannya tidak ada lagi kejadian serupa," kata Irjen Pol Refdi Andri.

Situasi rumah sakit MH Thamrin tempat sejumlah korban kecelakaan bus Bima Suci di Cipularang mendapat perawatan medis lebih lanjut
Situasi rumah sakit MH Thamrin tempat sejumlah korban kecelakaan bus Bima Suci di Cipularang mendapat perawatan medis lebih lanjut (haryanto/tribun jabar)
Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved