Brigjen Pol Krishna Murti Kritik Bobotoh Persib Bandung, : “Geuleuh Aink Ningali Jelma nu Rasis”

Pertandingan antara Persiwa Wamena vs Persib Bandung dalam ajang Piala Indonesia di Stadion Wijayakusuma, Cilacap, Minggu (27/1/2019)

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Ichsan
instagram/krishnamurti_bd91
Unggahan Instagram Krishna Murti 

Ia pun berharap pertandingan ke depan, nyanyian rasis sudah benar-benar hilang ketika Persib berlaga.

"Saya yakin bobotoh itu kreatif, banyak nyanyian yang bagus kalau dikumandangkan secara kompak," katanya.

Diapresiasi Asprov PSSI Jabar

Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Barat, mengapresiasi kinerja Satgas Antimafia Bola yang memberantas praktik kecurangan dalam kompetisi sepak bola.

Beberapa kecurangan yang dilakukan oleh sejumlah orang tersebut, yakni merekayasa skor pertandingan, pengaturan pertandingan, hingga penyuapan terhadap wasit.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asprov PSSI Jabar, Deddy Permana, mengatakan, di beberapa negara yakni Vietnam dan Italia, dunia persepakbolaan sempat mengalami kekacauan karena terjadi banyak praktik kecurangan.

"Saat banyak mafia bola, persepakbolaan di dua negara ini morat-marit, tapi selesai saat tim pemberantasan datang. Mudah-mudahan Indonesia akan kembali baik," kata Deddy Permana saat ditemui di Gedung Negara Sumedang, Sabtu (26/1/2019).

Dalam upaya menghindari kasus serupa di Jawa Barat, belum lama ini Asprov PSSI Jabar bersama Polda Jabar melakukan seminar terkait penerapan sepak bola yang bebas dari praktik kecurangan atau kejahahatan.

Wakasatgas Anti Mafia Bola, Brigjen Pol Krishna Murti akan memimpin pemeriksaan terhadap Vigit Waluyo di Polda Jatim, Kamis (24/1/2019).
Wakasatgas Anti Mafia Bola, Brigjen Pol Krishna Murti akan memimpin pemeriksaan terhadap Vigit Waluyo di Polda Jatim, Kamis (24/1/2019). (SURYA/MOHAMMAD ROMADONI)

Deddy mengatakan, seminar tersebut diikuti oleh 200 orang yang di dalamnya terdiri dari pengurus pengurus Asprov PSSI Jabar, asosiasi PSSI kabupaten/kota, perangkat pertandingan, dan pengurus klub sepak bola.

"Dalam seminar itu memberikan pelajaran, bahwa kalau ada suap maka ada ancaman hukuman pidana," kata Deddy Permana.

Berdasarkan informasi, Satgas Antimafia Bola menangkap sejumlah nama yang diduga melakukan pengaturan skor di liga sepak bola Indonesia.

Beberapa nama di antaranya, Nurul Safarid (wasit liga 3), Priyanto (mantan anggota komisi wasit), Johar Lin Eng (anggota komisi eksekurif PSSI), Anik Yuni Artika Sari (anak Priyanto), dan Dwi Irianto (anggota Komdis PSSI).

(Hakim Baihaqi)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved