Persib Bandung

Analisis Persiwa Wamena vs Persib Bandung: Gelandang Pengatur Serangan Macet, Kerja Sama Belum Padu

Persib Bandung belum terlihat kepaduan kerja samanya karena memang tidak bisa dengan bermain sekali langsung klop.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Esteban Vizcarra diapit dua pemain Persiwa Wamena. 

Analisis dari mantan pemain Persib Bandung Bandung Sutiono Lamso

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung ditahan imbang 0-0 oleh Persiwa Wamena pada Piala Indonesia 2018, di Stadion Wijaya Kusuma, Cilacap, Minggu (27/1).

Sebetulnya untuk kualitas Persib Bandung jauh di atas lawan, harusnya lebih mudah bikin gol, karena lawan hanya memiliki semangat saja, tidak dari segi taktik dan strategi, mereka hanya bertahan.

Mungkin pertandingan ini baru uji coba saja, bagi pemain Persib Bandung belum terlihat sejauh mana kemampuan mereka dalam suatu pertandingan atau turnamen.

Dalam segi pertandingan jelas Persib Bandung unggul karena Persiwa Wamena berasal dari Liga 2 tidak ada pemain asing, semua pemainnya lokal, jadi dari segi kemampuan atau yang lainnya di bawah Persib Bandung.

Melihat permainan, terutama di babak pertama Persib Bandung banyak menurunkan pemain muda.

Istilahnya mainnya masih terburu-buru dan kurang tenang. Kurang bisa memainkan dan memanfaatkan momen tertentu, sebetulnya masalahnya Persib Bandung hanya tidak bisa mencetak gol.

Kalau permainan mulai ball position hingga lainnya dikuasai, Persib Bandung kesulitan membongkar pertahanan yang rapat.

Hampir semua pemain Persiwa bertahan, hanya satu dua orang yang berada di depan.

Bahkan hanya satu pemain di depan dan satu pemain yang mengejar untuk menyerang saat serangan bailk.

Permaian memang jauh Persib Bandung unggul, tapi memang levelnya jauh berbeda, mungkin pemain lawan bertahan total jadi Persib Bandung kesulitan.

Evaluasi itu harus dilakukan, bagaimana caranya membongkar pertahanan lawan yang ketat, terlalu banyak orang, seperti di pertandingan kemarin.

Ketika banyak peluang tidak bisa menjadi gol, memang ada dampak bagi para pemain depan. Mereka harus berpikir harus bagaimana, harus seperti apa untuk mencetak gol.

Tendangan jarak jauh karena rapatnya pertahanan terkena lawan, bola kombinasi dan crossing tertahan, tidak ada momen yang mudah untuk cetak gol.

Ada peluang Ezechiel N'Douasel mendapat momen kosong dan shooting, ternyata masih kena kiper, itu juga membuat bingung pemain.

Tapi sebetulnya sebagai pemain depan dalam kondisi seperti itu harus menunggu momen tertentu.

Pasti ada kelengahan, kurang konsentrasi pemain lawan, dan jangan buang-buang bola dengan memaksa passing ke depan tapi lawan sudah rapat, akhirnya mental lagi.

Harusnya main saja kanan kiri, kanan kiri saat lawan lengah baru masuk. Mungkin juga pasing saat pemain belakang lawan rotasi dan ada kesalahan, di situ bisa dimainkan.

Itu yang belum terjadi di pertandingan kemarin mungkin karena Persib Bandung juga belum pernah uji coba.

Anggap saja pertandingan kemarin uji coba, itu menjadi bahan evaluasi bagi jajaran pelatih.

Dari pertandingan kemarin belum bisa terlihat sejauh mana kemampuan pelatih dan pemain yang sebenarnya, karena ini baru pertandingan perdana dan lawan yang dihadapi levelnya di bawah.

Persib Bandung belum terlihat kepaduan kerja samanya karena memang tidak bisa dengan bermain sekali langsung klop.

Saat menghadapi Persiwa tidak terlihat ada gelandang Persib Bandung yang pintar membangun serangan dan menyuplai bola, seperti terupas yang memanjakan pemain depan.

Di lini tengah hanya ada Erwin Ramdani dan Srdan Lopicic, dan Kim Kurniawan.

Tidak terlihat ada playmaker yang bisa memanjakan pemain depan, sebetulnya Erwin juga tipikalnya sama dengan Esteban Vizcarra di sayap bukan tipe gelandang serang, jadi ia terlihat kesulitan di laga kemarin. Gelandang serang yang bisa memberikan asis belum terlihat, Lopicik juga bukan tipe pengumpan yang memanjakan striker.

Untuk pertahanan Persib Bandung belum teruji karena serangan yang dibangun Persiwa hanya satu dua kali saja, tidak ada serangan-serangan yang membuat Persib Bandung tertekan, yang membuat lini belakang kerja keras.

Akhirnya skor 0-0, mungkin karena persiapannya belum, biasanya pelatih menyiapkan fisik dulu, lalu tim, dan menjelang kompetisi sudah membuat tim yang bagus. Memang seharusnya lawan level di bawah, bagi Persib Bandung lebih mudah untuk menang, tapi kondisinya seperti itu, mungkin jadi bahan evaluasi pelatih.

Di leg kedua bisa kelihatan ada atau tidaknya evaluasi, kurangnya di mana, mungkin pelatih juga baru melihat kemampuan pemain-pemain itu. Mudah-mudahan ada perbaikan untuk peningkatan kerja sama tim. (lutfi ahmad mauludin)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved