Persib Bandung

Eka Ramdani Memutuskan Gantung Sepatu, Ini Kata Rahmad Darmawan

Tak sedikit orang yang terkejut atas keputusan pemain Persib Bandung Eka Ramdani untuk pensiun dini.

Editor: Yongky Yulius
bola
Rahmad Darmawan 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gelandang Persib Bandung Eka Ramdani menyatakan gantung sepatu atau pensiun pada saat laga amal, Sabtu (5/1/2019).

Tak sedikit orang yang terkejut atas keputusan pemain Persib Bandung Eka Ramdani untuk pensiun dini.

Salah satu orang yang menanggapi hal tersebut yaitu, Rahmad Darmawan.

"Saya berharap Eka Ramdani tetap konsisten dengan terus aktif di sepakbol," ujar Rahmad Darmawan, dikutip Tribun Jabar dari Tribunnews.com, Minggu (6/1/2019).

"Saya yakin apa yang sudah dibuat Eka Ramdani akan membuat sepakbola Jawa Barat akan bisa lebih baik lagi," tutup Rahmad Darmawan.

Rahmad Darmawan mengakui ia menghargai keputusan yang telah diambil Eka Ramdani.

Semenjak Sakit, Nadia Hanya Bisa Nonton Persib Bandung di Televisi

Untuk diketahui, Eka Ramdani menyatakan pensiun dari dunia sepakbola pada Sabtu (5/1/2019) sore.

Pernyataan tersebut disampaikan Eka Ramdani dalam acara pertandingan amal untuk korban tsunami Banten dan Lampung.

Eka Ramdani telah menyatakan gantung sepatu dari karir sepak bola profesionalnya.

 "Sebenernya laga ini mah yang utama laga amal, galang dana, cuma ada tawaran sudah aja sekalian (Pertandingan pensiun)," ujar Eka Ramdani, dikutip dari laman Bobotoh.id.

Laga amal tersebut diikuti oleh tiga tim, Ammers FC, Bandung Premier League All Star, dan Bintang Bandung.

Banyak hal yang mendorong untuk menyatakan soal masa pensiun Eka Ramdani yang tergolong prematur.

 "Tidak (berat) ya, saya kalau cinta tidak terlalu cinta, tidak saya bikin edan sampai gimana, begitupun saya tidak suka , tidak sampai tidak suka banget, jadi ketika melepaskan pun tidak begitu berat, dalam sepakbola ya," tambah Eka.

Pria asal Kota Kembang ini lebih mementingkasn rasa kemanusiaan, oleh sebab itu ia mengikuti lagatersebut.

"Jadi saya pikir lebih mementingkan rasa empati kita ke saudara di Banten dan Lampung di Selat Sunda kemarin," tuturnya.

Eka Ramdani mengakhiri karir sepakbola profesionalnya di Persib Bandung.

Persib Jadi Tim Pertama dan Terakhir

Eka Ramdani
Eka Ramdani (TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA)

Persib Bandung menjadi tim yang paling berjasa bagi Eka Ramdani selama kariernya di dunia sepak bola.

Eka Ramdani memutuskan gantung sepatu, setelah habis kontraknya dengan Persib Bandung di musim ini, Persib menjadi tim pertama yang diperkuat Eka dalam karier sepak bola profesionalnya, sekaligus tim terakhir dibelanya sebelum pensiun

Eka mengaku, tim yang paling berjasa pastinya Persib, karena memang selama ini sangat berjasa baginya.

"Dalam artian saya sekolah di Bandung meniti karier sepak bola di Bandung, masuk Persib junior hingga senior," ujar Eka saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (29/12/2018).

Menurut Eka, tim yang berjasa, yakni yang membuat pemain tersebut menjadi menjadi bagus dari awal kariernya.

"Kalau misalkan kita pindah ke klub lain lalu bagus di tim lain, saya pikir itu tergantung usaha pemain dalam latihan, kerja kerasnya bagaimana dan kita terus berevolusi," ujar pemain Persib bernomor punggung 80 ini.

Eka memaparkan, kalau bicara tim paling berjasa baginya, ya Persib, dulu karena Persib ia bisa merasakan mengenakan jersey tim nasional.

"Yang pertama kali mempromosikan pertama kali bermain di Liga juga Persib," ucapnya.

Dibalik kesuksesan Eka dalam sepak bola tentu ada sosok pelatih yang berjasa baginya. Eka mengaku, banyak pelatih yang berjasa baginya.

"Tapi kalau ditanya yang paling berpengaruh bagi saya pribadi, Pak Budi di SSB UNI. Terakhir dapat kabar beliau pindah ke Bogrt, sempat bertemu di Liga 2007-2008, di Bogor," ujarnya.

Menurut Eka, dia paling berjasa, bisa dipanggil Persib juga karena dia. Budi, menurut Eka, pelatih SSB, tapi ia melatihnya secara khusus karena Eka tinggal di mes dan pelatihnya juga tinggal di mes setiap pagi membangunkan Eka untuk latihan.

"Latihannya bisa dari jam 5 sampai setengah 6 atau jam 6, dia genjot terus tendangan ke gawang, tendangan bebas, itu semua Pak Budi yang ngajarin saya. Jadi dia yang paling berjasa bagi pribadi saya," ucapnya.

Catatan Eka Ramdani di Persib Bandung

Purwakarta, 18 Juni 1984, seorang bayi laki-laki lahir. Kelak, bayi tersebut menjadi pesepak bola handal yang membela timnas Indonesia.

Orang tuanya memberi nama bayi itu Eka Ramdani.

Bakat sepak bola rupanya terlihat dari Eka Ramdani. Sejak remaja ia meninggalkan kampung halamannya untuk menimba ilmu di SSB UNI, di kawasan Ciwastra, Kota Bandung.

Keputusan Eka Ramdani hijrah ke Bandung berbuah manis. Belum genap berusia 20 tahun, ia sudah dipercaya membela Persib Bandung.

Namun, tahun 2003 Eka Ramdani hijrah. Kedatangan pelatih asal Polandia Marek Andrezj Sledzianowski membuatnya hijrah ke Persijatim Solo FC.

Di tim yang kini berganti menjadi Sriwijaya FC ini Eka Ramdani menunjukkan tajinya. Dua tahun berselang, Indra Thohir membawa Eka Ramdani pulang ke Persib Bandung.

Sejak saat itu Eka Ramdani mulai menghuni lini tengah Persib Bandung. Ia pernah menjadi sosok yang tak tergantikan.

Kemampuannya membaca permainan dan mengirim umpan menjadi andalan Maung Bandung. Setelah Suwita Pata pensiun, ban kapten Persib Bandung melingkar di tangan Eka Ramdani.

Tak hanya sepak bola, Eka Ramdani juga sempat merambah bisnis. Merek ER8 dibuatnya untuk produk kaus. Tokonya waktu itu ada di Jalan LLRE Martadinata.

Laman wikipedia mencatat Eka Ramdani memainkan laga ke-100-nya di Liga bersama Persib Bandung ketika Persib Bandung bermain melawan Deltras Sidoarjo pada 30 Mei 2009.

Tak hanya di dalam lapangan, di luar lapangan Eka Ramdani kerap menjadi panutan. Pembawaannya yang tak kalem dan tak neko-neko membuat Eka Ramdani menjadi idola banyak orang.

Sayang, kebersamaan pemain yang akrab disapa Ebol ini bersama Persib Bandung terhenti di tahun 2011.

Ketika itu Eka Ramdani memilih hijrah ke Persisam Putra Samarinda. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, termasuk bobotoh.

Toko ER8 sempat menjadi sasaran aksi vandalisme. Atribut bergambar Eka Ramdani dibakar dan tokonya disegel. Intinya Eka Ramdani menjadi public enemy bobotoh.

Di musim-musim selanjutnya Eka Ramdani sempat membela Pelita Bandung Raya, Semen Padang, Sriwijaya FC, dan Persela Lamongan.

Musim lalu, Mario Gomez membawa Eka Ramdani pulang. Ia kembali ke Persib Bandung dan memilih nomor punggung 80.

Eka Ramdani tercatat bermain di 14 pertandingan dengan waktu bermain 404 menit.

Dari sekian waktu petualangannya bersama Persib Bandung mungkin hanya satu yang kurang. Gelar juara.

Kini, Eka Ramdani telah memutuskan untuk pensiun dari lapangan hijau. Keputusan yang lagi-lagi mengejutkan banyak pihak.

Apa pun keputusan yang diambil, Eka Ramdani tetap akan selalu diingat oleh bobotoh. Apalagi golnya ke gawang Persija Jakarta di Stadion Siliwangi tahun 2007.

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved