Prof Dr Asep Warlan Yusuf : Bobotoh Persib Hanya untuk Mendukung Persib, Bukan Mendukung Capres

Pengamat Politik Universitas Parahyangan, Prof Dr Asep Warlan Yusuf, menilai seharusnya anggota kelompok suporter tidak membawa nama tim sepakbola

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Ichsan
Tribun Jabar/Deni Denaswara
DEMO BOBOTOH : Ribuan orang yang mengatasnamakan bobotoh Persib Bandung melakukan aksi Bandung Melawan di depan Gedung Sate, Bandung, Sabtu (13/10). Mereka memprotes sanksi Komisi Disiplin PSSI yang memberatkan terhadap tim Persib Bandung. 

Pengamat Politik: Seharusnya Kelompok Suporter Tidak Mendukung Capres Tertentu

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Empat orang yang mengatasnamakan bobotoh dari kelompok suporter Persib Viking Club, mendatangi Cawapres nomor urut 1, Maruf Amin di Jakarta, Rabu (2/1/2019).

Mengatasnamakan bobotoh, mereka mengaku mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Pengamat Politik Universitas Parahyangan, Prof Dr Asep Warlan Yusuf, menilai seharusnya anggota kelompok suporter tidak membawa nama tim sepakbola dan nama suporter dalam deklarasi dukungan politik.

Baik dukungan untuk pasangan capres nomor urut 1 atau 2, seharusnya tidak dilakukan atas nama kelompok suporter.

"Jangan disebut sebagai Bobotoh Persib. Bagaimanapun bobotoh Persib hanya untuk mendukung Persib," ujarnya ketika dihubungi Tribun Jabar, melalui sambungan telepon, Kamis (3/1/2019).

Anggota kelompok suporter, kata Asep Warlan Yusuf, seharusnya bebas mendukung siapa saja atas nama individu.

Hakim Belum Siap, Sidang Vonis untuk 7 Terdakwa Kasus Kredit Macet di Bank Mandiri Pun Ditunda

Nama kelompok suporter seperti Viking seharusnya tidak digunakan karena kelompok suporter adalah komunitas lintas preferensi politik, lintas ormas, lintas status sosial, lintas suku, dan lintas agama.

"Organisasi seperti Viking dan Bomber seharusnya tidak deklarasi mendukung siapapun karena mereka bergerak di bidang suporter olahraga," ujarnya.

Sabil Bantah Hengkang dari Persib Bandung, Merasa Sudah Nyaman

Sehingga marwah sebagai komunitas lintas golongan harus dijaga oleh anggota kelompok suporter itu sendiri.

Ia juga mengatakan bahwa afiliasi kelompok suporter pada satu di antara pasangan capres-cawapres, berpotensi membawa citra kurang baik kelompok suporter di mata publik.

Bobotoh, menurut Asep Warlan Yusuf, memiliki karakter independen dan terlepas dari ikatan pada satu di antara golongan.

Sehingga keragaman golongan dalam komunitas itu harus betul-betul dijaga, jangan sampai dicemari kepentingan politik.


"Itu bagus karakter itu (beragam golongan) terikat dalam komunitas Bobotoh Persib. Jangan membawa Persib ketika ia mendukung salah satu pasangan," kata Asep Warlan.

Sebelumnya diberitakan sekelompok orang mendatangi Cawapres Ma'ruf Amin atas nama bobotoh dari Viking Persib Club.

Atas nama bobotoh mereka mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

Tetapi Dirigen Viking Persib Club, Yana Umar, membantah bahwa Viking Persib Club mendukung satu di antara pasangan capres-cawapres.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved