Prof Dr Asep Warlan Yusuf : Bobotoh Persib Hanya untuk Mendukung Persib, Bukan Mendukung Capres
Pengamat Politik Universitas Parahyangan, Prof Dr Asep Warlan Yusuf, menilai seharusnya anggota kelompok suporter tidak membawa nama tim sepakbola
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Ichsan
Pengamat Politik: Seharusnya Kelompok Suporter Tidak Mendukung Capres Tertentu
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Empat orang yang mengatasnamakan bobotoh dari kelompok suporter Persib Viking Club, mendatangi Cawapres nomor urut 1, Maruf Amin di Jakarta, Rabu (2/1/2019).
Mengatasnamakan bobotoh, mereka mengaku mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Pengamat Politik Universitas Parahyangan, Prof Dr Asep Warlan Yusuf, menilai seharusnya anggota kelompok suporter tidak membawa nama tim sepakbola dan nama suporter dalam deklarasi dukungan politik.
Baik dukungan untuk pasangan capres nomor urut 1 atau 2, seharusnya tidak dilakukan atas nama kelompok suporter.
"Jangan disebut sebagai Bobotoh Persib. Bagaimanapun bobotoh Persib hanya untuk mendukung Persib," ujarnya ketika dihubungi Tribun Jabar, melalui sambungan telepon, Kamis (3/1/2019).
Anggota kelompok suporter, kata Asep Warlan Yusuf, seharusnya bebas mendukung siapa saja atas nama individu.
• Hakim Belum Siap, Sidang Vonis untuk 7 Terdakwa Kasus Kredit Macet di Bank Mandiri Pun Ditunda
Nama kelompok suporter seperti Viking seharusnya tidak digunakan karena kelompok suporter adalah komunitas lintas preferensi politik, lintas ormas, lintas status sosial, lintas suku, dan lintas agama.
"Organisasi seperti Viking dan Bomber seharusnya tidak deklarasi mendukung siapapun karena mereka bergerak di bidang suporter olahraga," ujarnya.
• Sabil Bantah Hengkang dari Persib Bandung, Merasa Sudah Nyaman
Sehingga marwah sebagai komunitas lintas golongan harus dijaga oleh anggota kelompok suporter itu sendiri.
Ia juga mengatakan bahwa afiliasi kelompok suporter pada satu di antara pasangan capres-cawapres, berpotensi membawa citra kurang baik kelompok suporter di mata publik.
Bobotoh, menurut Asep Warlan Yusuf, memiliki karakter independen dan terlepas dari ikatan pada satu di antara golongan.
Sehingga keragaman golongan dalam komunitas itu harus betul-betul dijaga, jangan sampai dicemari kepentingan politik.
Film DreadOut Mulai Tayang Hari Ini, Ini 12 Bioskop di Bandung yang Putar DreadOut https://t.co/6rCHLZyMl2
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 3, 2019