Kubu Prabowo Tuding Gejolak di Internal PAN Terjadi Karena Ulah Pendukung Garis Keras Jokowi
Mereka menganggap Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais telah melanggar prinsip-prinsip dasar pendirian partai.
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNJABAR.ID - Lima orang pendiri Partai Amanat Nasional atau PAN melayangkan surat terbuka berisi desakan terhadap Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais untuk segera mengundurkan diri.
Adapun kelima orang pendiri PAN yang menginginkan Amien Rais hengkang adalah Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohammad, Toeti Heraty, dan Zumrotin.
Mereka menganggap Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais telah melanggar prinsip-prinsip dasar pendirian partai.
Berikut isi surat terbuka untuk Amien Rais:
Saudara Amien Rais yang kami hormati,
Setelah memerhatikan perkembangan kehidupan politik di negeri kita Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini, khususnya kiprah Saudara sendirian ataupun bersama Partai Amanat Nasional PAN, kami sebagai bagian dari penggagas dan pendiri PAN merasa bertanggung jawab dan berkewajiban membuat pernyataan bersama dibawah ini demi mengingatkan akan komitmen bersama kita pada saat awal pendirian partai sebagai berikut:
1. PAN adalah partai reformasi yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan menegakkan demokrasi setelah 32 tahun di bawah kekuasaan absolut orde baru yang korup dan otoriter.
2. PAN adalah partai yang berazaskan Pancasila dengan landasan nilai-nilai moral kemanusiaan dan agama.
3. PAN adalah sebuah partai modern yang bersih dari noda-noda orde baru dan bertujuan menciptakan kemajuan bagi bangsa.
4. PAN adalah partai terbuka dan inklusif yang memelihara kemajemukan bangsa dan tidak memosisikan diri sebagai wakil golongan tertentu.
5. PAN adalah partai yang percaya dan mendukung bahwa setiap warga negara berstatus kedudukan yang sama di depan hukum dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara, tidak mengenal pengertian mayoritas atau minoritas.
Dengan menggunakan kacamata prinsip-prinsip PAN tersebut diatas, kami mendapatkan kesan kuat bahwa Saudara Amien Rais (AR) sejak mengundurkan diri sebagai ketua umum PAN sampai sekarang, baik secara pribadi maupun mengatasnamakan PAN, seringkali melakukan kiprah dan manuver politik yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip itu.
- Saudara makin lama makin cenderung eksklusif, tidak menumbuhkan kerukunan bangsa dalam berbagai pernyataan dan sikap politik saidara..
- Saudara sebagai tokoh reformasi yang ikut berperan dalam mengakhiri kekuasaan orde baru, telah bersimpati, mendukung, dan bergabung dengan politisi yang beraspirasi mengembalikan kekuatan orde baru ke kancah politik Indonesia
- Saudara telah menjadikan agama sebagai alat politik untuk mencapai tujuan meraih kekuasaan.
- Saudara sebagai ilmuwan ilmu politik telah gagal mencerdaskan bangsa dengan ikut mengeruhkan suasana dalam negeri dalam menyebarkan berita yang jauh dari kebenaran tentang kebangkitan PKI di negeri kita.
- Saudara sebagai orang yang berada di luar struktur utama PAN terkesan berat menyerahkan kepemimpinan PAN kepada generasi berikutnya dengan terus menerus melakukan manuver politik yang destruktif bagi masa depan partai.
Atas dasar pertimbangan semua itu, kami sebagai bagian dari pendiri PAN yang bersama saudara saat itu meyakini prinsip-prinsip yang akan kita perjuangkan bersama, menyampaikan surat terbuka ini sebagai pengingat dari sesama kawan.
Untuk itu barangkali sudah saatnya Saudara mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri Saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita.
Salam hormat dari kami semua,
Jakarta, 26 Desember 2018
Abdillah Toha
Albert Hasibuan
Goenawan Mohammad
Toeti Heraty
Zumrotin
Kok Baru Sekarang?

Wakil Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini angkat bicara soal surat terbuka dari lima pendiri PAN yang meminta Amien Rais mundur dari partai.
Aumnus Imperial College London, Faldo Maldini menyatakan pendapatnya terkait hal tersebut dalam acara Sapa Indonesia Pagi yang tayang di KompasTV, Kamis (27/12/2018).
Adapun Faldo Maldini mengaku jika dirinya menghormati Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohammad, Toeti Heraty, dan Zumrotin yang diketahui sebagai pengirim surat terbuka tersebut.
"Kalau ada komplain terkait Pak Amien, ya Pak Amien itu tarung di PAN, dan stay di PAN. Pak Amien selalu ada di PAN, beda sama yang sudah enggak ada di PAN lagi sekarang," ujar Faldo Maldini.

Dalam keterangannya tersebut, Faldo Maldini mengaku, bukan berarti dirinya dan kader lainnya tak senang di kritik.
Hanya saja untuk saat ini, menurut Faldo Maldini, segala sesuatu akan menghasilkan dampak yang cukup signifikan.
"Bagi kami, di momen-momen seperti, apapun langkah-langkah, pasti ini terkait dengan momen politik yang terjadi sekarang," kata Faldo Maldini.
Lebih lanjut, Faldo Maldini juga tidak mengerti maksud dari pernyataan para pengirim surat yang menyebutkan pernyataan mereka itu ditujukan untuk Amien Rais secara personal.
• DPP PAN Bela Amien Rais, Pendiri Partai Tak Permasalahkan
"Pihak pengirim surat menyatakan bahwa surat 'cinta' ini personal, tapi di awal ujung kalimat surat saja bicara soal PAN. Kalau secara personal, silakan selesaikan secara personal dengan Pak Amien Rais," ujar Faldo Maldini.
"Namun yang nggak kalah jauh pentingnya, Pak Amien sejak 10 tahun lalu memang begitu kerjanya. Menjaga konstitusi, kritik siapapun presidennya, kenapa suratnya baru dikirim sekarang?" kata Faldo Maldini.
Menurut Faldo Maldini, jika dikirim sekarang, tidak salah jika pihaknya menganggap bahwa mereka melakukannya karena mendukung calon presiden petahana, Jokowi.
"Kan kita enggak tahu. Kita kan bisa ngomong begitu," ujarnya.
Menurut Faldo Maldini, saat ini PAN sedang berjuang dan mencoba bangkit dari berbagai cobaan yang terjadi di partainya.
"Kita sekarang sedang berjuang, kita lagi digebuk. Ada yang balelo tadi di Sumsel, tiba-tiba orang pakai baju PAN, mengaku dukung Jokowi. Kan kita nggak ngerti," katanya.
"Dengan kondisi seperti itu, ditambah lagi yang kayak gini, jangan sampai mereka bilang Pak Amien mundur, padahal Pak Amien melakukan proses demokratisasi di PAN. Dia stay di PAN, mereka enggak," kata Faldo Maldini.
Sudah Biasa

Sementara itu, Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan tanggapannya soal desakan agar Amien Rais mundur dari Partai Amanat Nasional PAN.
Hal tersebut disampaikan Dahnil Anzar di acara Sapa Indonesia Pagi di KompasTV, Kamis (27/12/2018).
Menurut Dahnil Anzar, apa yang terjadi pada Amien Rais sekarang ini hanyalah hal kecil saja.
Ia juga mengaku tak memusingkan hal tersebut dan menegaskan jika hal itu tak memberikan pengaruh apapun pada kinerja BPN.
"Pak Amien sudah terbiasa dengan serangan-serangan seperti itu. Di zaman orde baru Pak Amien juga diserang habis-habisan. Kalau ini, bagi kami sih cuma cubitan-cubitan kecil saja buat Pak Amien," ujar Dahnil Anzar.
Terlebih, ujar Dahnil Anzar, surat terbuka itu disampaikan oleh orang-orang yang ia, sebagai orang di luar partai, baru tahu kalau mereka adalah kader PAN.
"Kami kira mereka itu 'die hard'-nya (pendukung garis keras) Pak Jokowi," ucapnya.
"Kami sih melihatnya sederhana saja, mereka sedang melaksanakan tugasnya sebagai pendukung pendukung Pak Jokowi. Kami menghormati saja tugas beliau untuk menegasikan pihak lain," tambah Dahnil Anzar.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan karena Amien Rais dikenal sebagai orang yang mendukung penuh Prabowo-Sandi.
"Jadi kami sih menghormati saja tugas-tugas yang sedang mereka kerjakan itu," katanya.
Lebih lanjut, Dahnil Anzar mengaku, selama ini ia menilai jika PAN telah memberikan dukungan penuh pada Prabowo-Sandi di kontestasi politik ini.
"Kami sama sekali tidak pernah meragukan komitmen PAN selama ini, apalagi komitmen Pak Amien Rais. Pak Amien itu adalah bagian penting di BPN. Beliau senantiasa memberikan masukan positif terkait kampanye kita, termasuk secara langsung terhadap Pak Prabowo. Bahkan Pak Prabowo menganggap Pak Amien sebagai salah satu guru beliau," ujar Dahnil Anzar.
Sementara itu, Dahnil Anzar kembali menegaskan tak terlalu memusingkan permasalahan ini.
"Mereka sedang melaksanakan tugasnya, jadi silakan saja. Kami akan fokus pada isu-isu kampanye kami," kata Dahnil Anzar.