Hasil Kajian BPPT Soal Jalan Gubeng ambles di Surabaya: Secara Teoritis, Tidak Mungkin Sinkhole
Peristiwa Jalan Gubeng ambles di Surabaya bukan sinkhole atau lubang runtuhan tapi mirip yang dapat disebabkan karena dua faktor
TRIBUNJABAR.ID, SURABAYA- Jalan Gubeng ambles di Surabaya telah dikaji Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Peristiwa Jalan Gubeng ambles di Surabaya bukan sinkhole atau lubang runtuhan tapi mirip yang dapat disebabkan karena dua faktor, yaitu aktivitas manusia dan alam.
Berdasarkan kajian aktivitas alam, daerah yang memungkinkan sinkhole adalah keras atau batu gamping sementara di Kota Surabaya merupakan endapan alusial.
"Secara teoritis, daerah ini tidak mungkin membentuk sinkhole. Mungkin daerah patahan tapi tidak ada kemungkinan itu karena di lapangan tak terlihat," kata Nurhidayat, Pusat Teknologi Reduksi Resiko Bencana BPPT, Kamis (20/12/2018).
Lalu, faktor kedua yaitu aktivitas manusia, seperti penampangan maupun pengeboran yang menyedot banyak air atau gas dan membentuk rongga.
• Biaya Persib Bandung Membengkak di Liga 1 2018, Bayar Michael Essien dan Ada Sanksi Komdis PSSI
• Jawaban Jusuf Kalla Saat Ditanya Lebih Nyaman Mana jadi Wakil Presiden Era SBY atau Jokowi
Nurhidayat menyebut pihaknya menemukan beberapa retakan-retakan baru dan lama di sekitar tanah di Jalan Gubeng ambles.
"Di areal sisi barat ada retakan baru dan lama sehingga sangat rawan terjadi longsor lagi kalau ada aktivitas di atasnya. Muka air tanah cukup dangkal sekitar dua meter," katanya.
Perekayasa Bidang Kelautan Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai (BTIPDP) BPPT, Widjo Kongko menuturkan, pada penahan tanah yang digali terdapat lumut yang menandakan daerah itu memiliki muka air yang cukup tinggi.
Para Pelajar di Cianjur Selatan Ini Pertaruhkan Nyawa untuk Sampai ke Sekolah, Tantang Arus Sungai! https://t.co/HTdVM5uOoB via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 21, 2018
"Ini musim hujan saya meyakini ketinggian muka air semakin tinggi. Masalah aktivitas pembangunan dan ada penahan dinding yang tidak kuat menahan sehingga menjadi longsor," katanya.
Terkait retakan itu, dikatakan Widjo, ada sekitar lima centimeter horisontal maupun vertikal, dengan adanya aktivitas longsor tersebut kondisi tanah tertarik sehingga dibutuhkan penghentian sementara dengan adanya garis polisi.
"Seharusnya tidak ada aktivitas di sana karena safety. Ada di sisi selatan retakan itu, kami temukan tiga hingga lima, jelas sekali," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Hasil Kajian BPPT Soal Jalan Gubeng Ambles: Bukan Sinkhole, Ada Retakan Lama, Muka Air Tanah Dangkal