Prabowo Tahu Diri, Akui Tak Pantas Jadi Imam Shalat, Tak Seperti Jokowi yang Sering Jadi Imam Shalat

Calon Presiden Prabowo Subianto mengakui dirinya tidak pantas menjadi imam shalat. Kata, Prabowo dalam hal shalat lebih baik mengikuti orang yang ilmu

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Tribunnews & Instagram
Dari kiri: Prabowo Subianto, Presiden Jokowi, dan La Nyalla 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Calon Presiden Prabowo Subianto mengakui dirinya tidak pantas menjadi imam Shalat.

Prabowo Subianto mengtakaan dalam hal shalat lebih baik mengikuti orang yang ilmu agamanya lebih tinggi darinya.

Pernyataan Prabowo Subianto mengakui dirinya tidak pantas menjadi imam Shalat, untuk menjawab upaya yang dilakukan pihak-pihak yang hendak mencari-cari kesalahannya.

"Jadi ada upaya selalu mencari-cari kesalahan, suatu saat saya dibilang Islam garis keras, besoknya saya dibilang kurang Islam," ujar Prabowo Subianto dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra 2018 yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Prabowo menjawab tudingan itu.

"Saya gak bisa jadi imam solat katanya. Ya saya merasa tahu diri, yang jadi imam ya harus orang yang lebih tinggi ilmunya. betul? Saya tidak takut mengakui saya merasa tidak pantas saya menjadi imam shalat, lebih baik saya ikuti orang yag lebih tinggi ilmunya dari saya."

Pernyatan Prabowo Subianto itu seperti dikutip dari tayangan Gerindra TV yang dibagikan di twitter Partai Gerindra.

Prabowo Subianto tak mau berbohong atau berpura-purqaa bisa menjadi imam Shalat.

Maka, dia menjawab semua tudiangan itu.

SBY Hampir Menangis, Suaranya Bergetar, Ini Bukan Perang Saya, yang Bertarung Jokowi vs Prabowo

La Nyalla Dulu Adalah Loyalis Prabowo, Kini Siapkan Strategi Mencegahnya Menang di Pilpres 2019

Sebelumnya, dikutip dari TribunWoW.com, mantan Politisi Gerindra, La Nyalla melontarkan sejumlah pernyataan yang kontrobersial.

Salah satunya yakni dirinya menantang Prabowo untuk menjadi imam sholat.

"Pak Prabowo berani suruh mimpin salat? Nggak mungkin berani, ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo, ayo suruh baca Al Fatihah, suruh baca Al Ikhlas, suruh baca bacaan shalat, kita semua jadi saksi," kata La Nyalla.

Namun, kemudian La Nyalla enggak membicarakan Prabowo karena saat ini dirinya sudah mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Bakal calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019 Prabowo Subianto (kedua kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) menyapa wartawan usai pemeriksaan awal tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Senin (13/8/2018). KPU menyelenggarakan tes kesehatan bagi para kandidat capres dan cawapres Pilpres 2019.
Bakal calon presiden dan wakil presiden Pilpres 2019 Prabowo Subianto (kedua kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) menyapa wartawan usai pemeriksaan awal tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Senin (13/8/2018). KPU menyelenggarakan tes kesehatan bagi para kandidat capres dan cawapres Pilpres 2019. (Tribunnews.com/Irwan Rismawan)

"Lupakan, lupakan Prabowo, tidak usah ngomong Pak Prabowo lagi. Kita sudah mau memenangkan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Yang jelas saya tidak akan banyak omong dalam kerja saya. Silakan Anda tanya di Jawa Timur, kita sudah punya yang namanya Rumah Rakyat Jokowi, itu di kantor saya," ujar La Nyalla dikutip dari Kompas.com.

"Kita turun ke daerah, door to door, kita merangkul pemain pemain sepak bola, supporter sepak bola itu semua barisan sama kita."

Tak hanya itu, La Nyalla juga sempat berjanji akan memotong lehernya jika Prabowo menang di Madura saat Pilpres 2019.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved