Cerita Difabel yang Sukses Bisnis Tahu Bulat dari Nol, Mulai dari Belajar Nyetir Pakai Tongkat

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -  Bermanfaat untuk keluarga dan orang banyak, itu menjadi satu motivasi kuat bagi Yepi Findiari (37), seorang difabel dalam membangun bisnis tahu bulat dari nol.

Sebelumnya Yepi Findiari sempat menjadi pengajar di sebuah sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD), dan mengajar mengaji di lingkungan tempatnya tinggal.

Pria kelahiran Jakarta 1983 ini mengalami kecelakaan saat terjatuh dari pohon kelapa setinggi 12,5 meter saat duduk di kelas dua SMA pada tahun 2000. Hal itulah yang membuatnya harus duduk di kursi roda.

Namun, keterbatasan tersebut bukanlah alasan baginya untuk menyerah pada keadaan.

Yepi memulai usaha tahu bulat pada 2012 dengan menggunakan gerobak, hanya bermodalkan gas, minyak, bumbu dan pembungkus. Sedangkan tahunya menggunakan sistem pemesanan terlebih dahulu nanti dilakukan pembayaran.

"Saya banyak terinspirasi dari paman saya yang punya usaha tahu bulat serupa. Kemudian saya terpikir untuk usaha menggunakan mobil," ujar Yepi, di sela berjualan di Jalan Rajawali, Kota Bandung, Minggu (2/12/2018).

Yepi menceritakan awal mula berjualan tahu bulat dengan mengemudikan langsung mobil sempat mengalami proses pembelajaran.

• Anak-anak Pengungsi Korban Gempa di Sulawesi Tengah Butuh Sepatu Sekolah

Dengan alat bantu dua buah tongkat kecil untuk menekan rem dan kopling. Sedangkan gas menggunakan kaki sembari ditekan dengan tangan.

Menurutnya, saking percaya diri diawal belajar menyetir mobil sempat menabrak mobil angkutan kota (angkot) ketika lampu lalu lintas berwarna merah.