Pasca Gempa Palu
Melihat Lebih Dekat Hunian Terpadu Korban Gempa Palu, Relawan Pasok Air, Warga Memasak Sendiri
ACT mendistribusikan air bersih sebanyak 28800 liter untuk pengungsi korban gempa Palu setiap harinya.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Kisdiantoro
"Kami dipekerjakan ACT untuk mendistribusikan air ke daerah bencana," ujar Thalib (43), seorang warga Desa Mpanau, yang bekerja sebagai sopir distribusi air ke tempat pengungsian.
Dari tempat penampungan air, barulah air dimasukan ke dalam tandon.
• Video, Seperti Ini Kondisi di Beberapa Tempat di Palu Pascagempa Dua Bulan Lalu
Alat pemompa tersebut terletak di sebuah rumah kecil.
Di sebelah rumah kecil tersebut terdapat jalan setapak menurun.
Jalan tersebut menuju aliran mata air yang disedot ACT untuk didistribusikan ke tempat pengungsian.
Mata air tersebut terlihat sangat jernih dan bening.
Setelah tim ACT selesai menyedot air ke tandon air, saya pun berangkat menuju Desa Sidera, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
Di sana, tim ACT membagikan air untuk warga.
Terlihat beberapa orang menghampiri tim ACT sambil membawa ember dan galon air.
Di sana, para pengungsi masih tinggal di dalam tenda.
Satu di antaranya adalah Yuli (35). Ia tinggal bersama dua anak dan ibunya di bawah tenda yang terbuat dari terpal.
Ketika saya temui, ia sedang menggendong putrinya yang berusia tujuh bulan.
Ia mengatakan bahwa selama tinggal di pengungsian, ia masak sendiri dari bahan yang diberikan relawan dan stok milik warga.
"Dulu ada juru masak, kami dibuatkan makanan, tapi hanya tiga hari. Sekarang kami masak sendiri," ujarnya.
• Bersyukur Dapat Tempat Tinggal, Pengungsi Gempa Palu di ICS Duyu Rindu Santap Daging
Kegiatan masak pengungsi dipusatkan di dapur umum yang tidak jauh dari tendanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/suasana-pembangunan-ics-desa-lolu-sigi.jpg)