Keluarga Tak Mau Ambil Pusing dengan Pembelaan Pelaku Pembunuhan Dufi
Doni, demikian dia disapa menjelaskan, sejauh ini pihaknya terus mengikuti perkembangan kasus kakaknya melalui pemberitaan di media massa.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Muhammad Ramdhoni menceritakan kondisi keluarga Abdullah Fithri Setiyawan alias Dufi korban pembunuhan mayat di dalam tong.
Doni, demikian dia disapa menjelaskan, sejauh ini pihaknya terus mengikuti perkembangan kasus kakaknya melalui pemberitaan di media massa.
Polisi, kata dia, sudah mengusut kasus tersebut secara baik dan sangat profesional.
Sehingga, para pelaku yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan Dufi di Klapanunggal, Bogor, dapat diungkap satu persatu.
Termasuk, penemuan mobil Toyota Innova yang dibawa oleh mantan jurnalis itu saat hari kejadian.
Kendati demikian, dirinya dan keluarga tidak percaya kepada keterangan pelaku terkait hubungan pertemuan dan alasan-alasan lain yang menjadi motif.
"Kami tidak mau ambil pusing soal itu. Pernyataan pelaku terlalu berbeda-beda. Jadi, kami tidak mau lebih dalam menanggapi itu," kata Doni, Senin (26/11/2018).
Alasan lain, menurut Doni, ucapan pelaku kepada pihak kepolisian juga tidak lepas dari pembelaan atas perbuatan yang telah dilakukan.
Sehingga, hal itu diserahkan semua kepada pihak kepolisian.
"Kami percaya kepada penyidik untuk memperdalam alasan-alasan itu. Kami hanya ingin, pelaku dihukum seberat mungkin karena telah membunuh anggota keluarga kami secara keji," tegasnya.
Kejar Pelaku Lain
Mabes Polri masih memburu dan melakukan pengejaran pria berinisial Z, yang disebut sebagai pembeli mobil Innova almarhum Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi.
Diketahui, Dufi merupakan korban pembunuhan mayat di dalam tong. Mobil Toyota Innova milik Dufi sempat hilang dan kini ditemukan kepolisian di Lampung Utara, Sumatera.
"Oleh karenanya (sudah menemukan mobil, - red) tim sedang melakukan pengejaran terhadap saudara Z," ujar Dedi, di Rupatama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ia mengatakan peran Z dalam kasus ini adalah sebagai pembeli kendaraan roda empat berwarna putih dari tersangka MN.
"Sebagai pembeli. Mobil dari saudara Dufi yang dijual oleh saudara tersangka MN ini," katanya.
Jenderal bintang satu ini menyebut keberadaan Z telah terdeteksi oleh Korps Bhayangkara. Yang bersangkutan disebut berada di Lampung.
Dedi menuturkan jika Z berusaha melarikan diri dan mencoba menghilangkan barang bukti usia mendengar informasi tertangkapnya MN dan S.
"Sudah (terdeteksi, - red), di daerah Lampung. Jadi saudara (Z) ini telah dapat informasi saudara S dan MN pelaku pembunuhan Dufi tertangkap, langsung melarikan diri dan mencoba menghilangkan barang bukti," pungkasnya.
Selain itu, kepolisian juga melakukan pengecekan terhadap nomor angka dan nomor mesin kendaraan roda empat berwarna putih itu.
Hal tersebut dilakukan karena ketika ditemukan, tidak ada plat nomor yang terpasang di kendaraan itu.
"Langkah oleh Polres Lampung Utara, melaksanakan pengecekan nomor angka nomor mesin dan jenis kendaraan karena itu tidak menggunakan plat nomor, kosong," kata dia.
Barulah, dari hasil pengecekan nomor angka dan mesin mobil itu, Dedi menyebut ada keidentikan dengan mobil yang digunakan almarhum Dufi.
Sebelumnya diberitakan, mobil Innova milik almarhum Dufi telah berhasil ditemukan pihaknya di Lampung.
Mobil tersebut digunakan tersangka MN dan S untuk membawa dan membuang jenazah Dufi.
Sejauh ini polisi sudah mengamankan tiga pelaku atas kasus pembunuhan Dufi. Mereka adalah, pasangan suami-istri M Nurhadi dan Sari Murniasih.
Serta pelaku bernama Yudi yang bertugas untuk membuang jenazah Dufi ke dalam drum.