Ratusan Warga Padati Lokasi Ritual Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan Cirebon
Ratusan warga tampak memadati kompleks Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (21/11/2018) malam.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Yongky Yulius
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Ratusan warga tampak memadati kompleks Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (21/11/2018) malam.
Mereka menyaksikan ritual pamungkas dalam peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, panjang jimat.
Sebelum ritual panjang jimat dimulai, wilayah Keraton Kasepuhan sempat diguyur hujan cukup deras.
Namun, saat prosesi tersebut dimulai hujan tiba-tiba berhenti.
Dalam ritual panjang jimat, satu-persatu abdi dalem Keraton Kasepuhan keluar dari Bangsal Prabayaksa.
• Penjelasan Quraish Shihab soal Maulid Nabi Muhammad SAW
Rombongan abdi dalem itu dilepas langsung oleh Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadingrat.
Para abdi dalem tersebut tampak membawa lilin, lampu lampion, dan benda-benda pusaka peninggalan keraton.
Di antaranya tombak, dan piring pusaka peninggalan Wali Sanga pun turut dikeluarkan.
Piring itu dijadikan tempat aneka makanan dan dibungkus kain putih.
• Peringatan Maulid Nabi di Cirebon Ada Sejak Zaman Sultan Gunung Djati, Ini Maknanya
Semua benda pusaka dan berbagai makanan itu dibawa ke Langgar Agung Keraton Kasepuhan untuk dibacakan Kitab Barzanji.
Pembacaan kitab itu berlangsung hingga dini hari nanti dan nantinya seluruh makanan itu dibagikan ke orang-orang yang memadati keraton.
Saat sebagian orang mengikuti Kitab Barzanji dimulai, sejumlah pengunjung dan tamu undangan tampak menyalami Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat.
Mereka tampak antusias menyalami Sultan Arief yang mengenakan baju putih itu.