Tak Banyak yang Tahu, Ashanty Ternyata Pernah Tinggal di Ruko yang Penuh Tikus di Dalamnya
Perubahan hidup Ashanty, sempat tinggal di ruko penuh tikus, kini tinggal di rumah bak istana.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNJABAR.ID - Hidup Ashanty mengalami perubahan dari tinggal di apartemen kemudian menikah dengan Anang Hermansyah dan pindah ke sebuah ruko dan kini nyaman di rumahnya bak istana.
Pada awal pernikahannya dengan Anang Hermansyah, Ashanty mengalami masa-masa sulit.
Saat itu, Anang Hermansyah tengah membangun sebuah rumah sehingga ia dan keluarganya harus tinggal di sebuah ruko empat lantai.
Ashanty yang awalnya hidup sendiri di sebuah apartemen, akhirnya harus ikut tinggal di ruko bersama Anang Hermansyah.
Hidup di ruko, kata Ashanty, bukanlah hal yang mudah dan nyaman.
"Jadi, waktu baru-baru nikah kan kondisinya enggak punya rumah. Tinggal lah di ruko," ujar Ashanty dalam tayangan infotainment Silet, Jumat (8/12/2017).

Pertengkaran kerap terjadi saat Ashanty dan Anang Hermansyah tinggal di ruko tersebut.
Ashanty mengaku dirinya mengalami stres dan kelelahan hingga mengalami keguguran.
"Aku jual apartemen kan, dipindahin lah semua barang ke ruko. Pertama ngomelnya, gimana gue mau hamil nih? Empat lantai nih? Udah itu berantem," cerita Ashanty.
Pembangunan rumah Anang Hermansyah juga menenmui kendala dan mandek.
Anang Hermansyah mengalami hambatan terkait biaya.
Ashanty mengaku tidak nyaman tinggal di ruko sebab banyak tikus.
Tikus tersebut berukuran sebesar kucing dan merusak barang-barang Ashanty.
"Tiba-tiba barangku, tasku, baju, sepatu, semua digigitin tikus segede kucing. Mengapa dia bisa gede? Vitaminku dimakanin sama tikusnya ruko. Parah deh," kenang Ashanty.
Ashanty meminta Anang Hermansyah agar segera pindah ke rumah baru mereka.
Bahkan Ashanty sempat mengancam suaminya itu.
"Aku bilang (kepada Anang Hermansyah), pokoknya kalau enggak pindah rumah belum jadi enggak apa-apa. Kalau enggak pindah, gue pindah sendiri cari rumah. Mulai dong galak gue keluar," katanya.
Akhirnya, Anang Hermansyah memenuhi keinginan Ashanty.
Ia memboyong keluarganya pindah ke rumah yang kondisinya belum rampung 100 persen.
Rumah tersebut sampai saat ini masih ditinggali Ashanty.
Bangunan seluas 2.400 meter persegi itu berdiri di Cinere, Depok, Jawa Barat.
Menurut Ashanty, pembangunan rumah tersebut dilakukan secara bertahap.
Rumah tersebut sangat megah bak istana.
Dalam rumah tersebut ada 10 kamar dan dilengkapi dengan perpustakaan, home theater, dan komalm renang.
Melansir dari tayangan Selebrita Trans 7 yang diunggah pada 8 November 2018, rumah Ashanty dan Anang Hermansyah itu ditaksir seharga Rp 20 miliar.
Rumah Ashanty berkesan klasik dengan ukiran di bagian atapnya.
Rumah di Bali
Keluarga Ashanty dan Anang Hermansyah dikenal memiliki rumah megah di kawasan Cinere, Depok.
Namun, mereka juga memiliki rumah di Bali yang tak kalah megah dengan 'istana' Cinere.
Melalui Youtube The Hermansyah A6, Aurel Hermansyah menunjukkan rumah keluarganya yang ada di Bali.
Lokasi rumah tersebut dekat dengan Garuda Wisnu Kencana.
Warna putih mendominasi rumah yang baru dibangun itu, hampir sama dengan rumah mereka yang ada di Cinere.
Rumah Ashanty dan Anang Hermansyah itu berkesan modern dan minimalis.
Rumah berlantai tiga itu menggunakan tangga melayang.
Lantai pertama berisi ruang tamu dan dapur.
Dapur rumah Ashanty dan Anang Hermansyah itu cukup luas.
"Ini enak banget kalau buat masak. Mejanya soalnya gede," kata Aurel Hermansyah.
Tidak banyak barang di rumah tersebut, di bagian dapur pun belum ada peralatan yang bisa digunakan untuk memasak.
"Sebenarnya ini belum jadi semua, mungkin 75% ya," ujar Aurel Hermansyah.
Lantai 2 rumah tersebut diisi oleh kamar-kamar.
Sekitar 6 kamar ada di lantai 2 rumah Ashanty dan Anang Hermansyah yang ada di Bali.
Ada satu kamar yang memiliki keunikan. kamar tersebut cukup luas dan menghadap ke balkon.
Kamar yang cukup luas itu sebenarnya terdiri dari tiga kamar kecil yang dijadikan satu.
"Ini kamar yang paling seru. jadi ini tiga kamar jadi satu. Sebenarnya ada pintunya masing-masing cuma nanti kita mau pasang semacam railing door," ucapnya.
Menurut Aurel Hermansyah, kamar tersebut cocok digunakan bila teman-temannya menginap karena bisa digunakan menjadi satu kamar besar.
"Bersepuluh bisa di sini. Soalnya kan kita suka ramai," katanya.
Kamar paling besar adalah kamar Ashanty dan Anang Hermansyah.
Di kamar tersebut terdapat sebuah pintu kaca yang langsung menghadap ke Garuda Wisnu Kencana.
"Ini dekat banget sama GWK, kayak tujuh atau berapa menit doang," ujarnya.
Lantai paling atas rumah tersebut dijadikan rooftop untuk memasak dan berpesta.
"Ini lantai 3 itu rooftop, jadi kalau kita mau barbeque-an, mau seru-seru-an (di sini)."
Di lantai paling atas itu terdapat sebuah pendopo.
Aurel Hermansyah mengatakan ia bisa melihat pemandangan indah di lantai atas rumahnya itu.
Ashanty mengatakan rumahnya yang di Bali memang masih minim perabot rumah.
"Rumahnya udah jadi tapi belum ada isinya. Jadi kita harus belanja dulu," kata Ashanty.
Perbedaan rumah di Bali dan di Cinere adalah pada jumlah lantainya.
Rumah di Bali berlantai tiga sementara di Cinere berlantai dua.
Terdapat rooftop yang dapat dijadikan tempat bersenang-senang sementara rumah Cinere tidak memiliki rooftop.
Namun, di rumah Cinere terdapat kolam renang yang biasa digunakan oleh adik Aurel, Arsy dan Arsya.