Menilik Jagakali Art Festival 2018, Kampanye Jaga Lingkungan Melalui Seni Budaya di Cirebon
Bahkan, suasana sejuk di bawah pepohonan rindang langsung terasa saat tiba di lokasi gelaran Jagakali Art International Festival 2018 itu.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ichsan
tribunjabar/ahmad imam baehaqi
Sejumlah peserta saat mengikuti Workshop Wayang Sampah dalam gelaran Jagakali Art International Festival 2018 di bantaran Sungai Pacit, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Sabtu (20/10/2018).
Pertarungan Anggota Kopassus Lawan 300 Fretilin, Pratu Suparlan Habisi Musuh Seorang Diri Melegenda https://t.co/Cv6PPMeskH via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 20, 2018
"Cara seperti ini memang lebih efektif dibanding mengumpulkan orang di ruangan lalu mendengarkan ceramah tentang lingkungan," ujar Iful Azka.
Di hari kedua gelaran itu dimeriahkan sejumlah workshop. Dari mulai foto, film, skenario, wayang sampah dan lainnya.
Selain itu, penampilan live music dan sejumlah seni juga turut ditampilkan di panggung utama Jagakali Art International Festival 2018.
Sejumlah stan yang menjajakan makanan, minuman, dan aneka souvenir juga berderet di lokasi.
