Orang Tua Siswa Disarankan Patungan Gaji Guru Honorer di Indramayu
Ketua Dewan Pendidikan Indramayu, Suhaeli, punya usul untuk menggaji guru honorer. Menurutnya, orang tua siswa bisa patungan untuk membantu mereka.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Indramayu, Suhaeli, mengusulkan orang tua siswa patungan untuk menggaji guru honorer di Indramayu.
Menurut dia, hal itu bisa meningkatkan kesejahteraan guru honorer.
"Kami sudah hitung, setiap orang tua siswa hanya dikenakan Rp 27 ribu per bulannya," ujar Suhaeli saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (15/10/2018).
Namun, kata dia, patungan itu hanya dikhususkan bagi orang tua siswa yang dari segi ekonomi tergolong mampu.
Ia mengatakan, saat ini jumlah guru honorer di Indramayu sekitar 5.600 orang.
Menurutnya, ada 200 ribuan orang tua siswa yang secara ekonomi masuk dalam kategori mampu.
Jika patungan jadi dilaksanakan, masing-masing guru honorer akan mendapat gaji Rp 1 juta setiap bulannya.
Ia juga memastikan patungan itu tidak menyalahi aturan, bahkan diperkenankan dilaksanakan.
• Ribuan Guru Honorer di Indramayu Lakukan Aksi Mogok Mengajar, Ini Tuntutannya
• Imbas Aksi Mogok Massal Guru Honorer, Jajaran Polres Indramayu Mengisi Kekosongan Guru di Sekolah
"Secara efisiensi waktu, hal itu yang paling memungkinkan, karena kalau mengandalkan pemerintah prosesnya tidak sebentar," kata Suhaeli.
Suhaeli mengaku prihatin atas aksi mogok mengajar yang dilakukan empat ribuan guru honorer di Indramayu mulai hari ini.
Di satu sisi Suhaeli mendukung apa yang dilakukan para guru honorer itu karena tengah memperjuangkan nasib mereka.
"Harus diakui juga aksi mogok massal ini membuat orang tua siswa resah akan nasib pendidikan anaknya," ujar Suhaeli.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/guru-honorer-di-kabupaten-indramayu-mogok-mengajar-senin-15102018_20181015_165553.jpg)