Begini Kronologi Tabrak Lari yang Menimpa Rima di Jalan Peta Bandung
Hingga kini, Rima yang mengalami perdarahan di dalam kepalanya dan masih terbaring lemah di Rumah Sakit Immanuel, Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Bandung.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kejadian nahas dialami oleh perempuan asal Garut yang sedang berkuliah di Bandung, Rima Sulaeha (19).
Pada Minggu (7/10/2018), dia menjadi korban tabrak lari di Jalan Peta, Kota Bandung.
Hingga kini, Rima yang mengalami perdarahan di dalam kepalanya dan masih terbaring lemah di sebuah rumah sakit di Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Bandung.
Raden Egi (34) dari kelompok nirlaba Sayap Hati Bandung yang mengurusi segala keperluan Rima selama di rumah sakit mengatakan, kejadian tabrak lari yang menimpa Rima terjadi pada pukul 20.00 WIB.
Saat itu, Rima hendak menyeberang dari arah Padepokan Seni Mayang Sunda ke sebuah ATM untuk mengambil uang.
Ketika berada di tengah jalan, sebuah sepeda motor melaju kencang dan langsung menabarak anak perempuan pasangan suami istri Sandang (45) dan Elis (40) itu.
"Daerah situ kan gelap, ada motor kencang langsung nabarak, terus Rima terpental dua meter. Orang yang lalu lalang enggak banyak. Tapi beruntung ada beberapa orang yang langsung membawa Rima ke RS. Pelakunya kabur, sampai detik ini belum ketahuan," ujar Egi kepada Tribun Jabar, Kamis (11/10/2018).
• Hengky Kurniawan Dicurhati Milenial KBB, Ini Isi Curhatnya
• Sandiaga Uno Optimistis Menang di Jawa Barat Saat Pilpres 2019
• Anda Pria yang Sering Ditanya Kapan Menikah? Lagu Topik Semalam Wakili Perasaan Anda
Egi pun berencana akan melaporkan kejadian yang dialami Rima ke pihak kepolisian.
Selain itu, dia juga akan meminta data CCTV dari ATCS yang ada di Balai Kota Bandung agar pelaku bisa diketahui.
"Hari ini sama orangtuanya mau ke Polsek Sukajadi sama ke Balai Kota," ujarnya.
Di rumah sakit, Rima nampak masih terbaring lemah.
Meskipun telah sadar, dia tak bisa banyak berbicara.
Selang terlihat menancap, tersambung ke kepalanya.
Tak hanya itu, perban berwarna putih juga nampak terbalut di kepala Rima.
Diberitakan Tribun Jabar sebelumnya, Rima membutuhkan biaya lebih dari Rp 34 juta selama di rumah sakit.
Karena itu, teman-teman kuliah Rima di Universitas Langlangbuna Bandung menggalang donasi melalui Kitabisa.com/Banturima.
Begitu pula dengan Sayap Hati Bandung. Egi mengatakan, dia menggalang donasi di Instagram @sayaphatibdg.
Bukan tanpa alasan penggalangan donasi dilakukan oleh teman-teman Rima dan Sayap Hati Bandung.
Egi mengatakan, di Garut, ayah Rima, Sandang, hanya bekerja serabutan.
Kemudian, ibu Rima, Elis, juga harus cuci darah di Rumah Sakit Sartika Asih dua kali dalam satu pekan menggunakan BPJS.
• 1200 Warga Gunung Santri Terima KIS dari Pemkab Cirebon Sebagai Kompensasi TPSS
• Mengaku Hamil dan Merasakan Ngidam, Nikita Mirzani: Ngidam Gue Mahal Say, Berlian