Gempa Donggala
Warga Bulukumba Bayar Rp 16 Juta untuk Pulangkan Tiga Korban Tewas Gempa dan Tsunami Palu
Mereka adalah pasangan suami istri Humarah dan Gembira, dan juga Husnaeni yang tak lain merupakan adik dari Humarah.
Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi
TRIBUNJABAR.ID, BULUKUMBA - Tiga jenazah korban tsunami di Palu warga Desa Batu Karopa, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba telah dimakamkan di tanah kelahirannya, Bulukumba, Sulsel, Selasa (2/10/2018).
Mereka adalah pasangan suami istri Humarah dan Gembira, dan juga Husnaeni yang tak lain merupakan adik dari Humarah.
Jenazah korban diangkut melalui perjalanan darat, melalui rute Poso ke Palopo, Wajo, Bone, Sinjai dengan menggunakan mobil Toyota Avanza berwarna merah.
Korban diberangkatkan dari Palu pada hari Minggu (30/9/2018), dan baru tiba di Butta Panrita Lopi, julukan Bulukumba pada hari Selasa pagi.
Suasana sedih masih menyelimuti keluarga korban.
Terlebih Humarah dan Gembira, meninggalkan tiga anak, dua lelaki dan satu perempuan yang selamat dari maut.
Selain itu, keluarga korban juga masih memerlukan bantuan dari pemerintah daerah (Pemda), pasalnya pihak keluarga telah membayar sebesar Rp 16 juta untuk sewa mobil Palu-Bulukumba.
"Kami berharap pemerintah memberikan bantuan untuk pembayaran transportasi. Karena kami merasa tidak enak karena telah menggunakan uang dari keluarga," ujar Muh Ridwan, kerabat korban.
Di sisi lain, kata Ridwan, korban juga merupakan orang dari strata ekonomi menegah ke bawah.
Tidak ada warisan yang ditinggalkan, sementara anak-anak korban masih membutuhkan bantuan untuk pendidikan.
Saat ini, anak korban dirawat oleh neneknya, Ciah, yang juga tinggal sebatang kara di Desa Batu Karopa, sekitar 18 kilometer tenggara kota Bulukumba.(*)