Ini 7 Golongan Manusia yang akan Dilindungi oleh Allah SWT di Hari Kiamat

Pada hari itu, manusia kebingungan berkata, ‘ke mana tempat berlari’. Tidak. Tidak ada tempat berlindung. Hanya kepada Tuhanmu

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ichsan
vk.com
Ilustrasi Kiamat. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dijelaskan ketika Kiamat, manusia akan kebingungan dan berpikir tidak ada lagi perlindungan selain kepada Allah.

Sebagaimana yang telah disampaikan dalam firman Allah Alquran surat Al Qiyaamah.

“Maka apabila mata terbelalak ketakutan. Dan bulan pun telah hilang cahayanya. Lalu matahari dan bulan dikumpulkan. Pada hari itu, manusia kebingungan berkata, ‘ke mana tempat berlari’. Tidak. Tidak ada tempat berlindung. Hanya kepada Tuhanmu tempat kembali pada hari itu.” (QS [75]: 7-12).

Ucup Fathudin Almaarif (36) Pelaksana Bimas Islam Kemenag Kota Bandung, memgatakan Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari- Muslim bersabda, pada hari itu (kiamat) ada tujuh kelompok manusia yang akan mendapatkan perlindungan Allah SWT.

Bobotoh Cantik Ini Kecewa Sanksi Berat untuk Persib Bandung, Kayaknya Berlebihan Deh

Pertama, pemimpin yang adil. Adalah pemimpin yang memimpin dalam mengambil kebijakan tidak memihak.

Oleh karenanya pemimpin yang adil merupakan cermin ketakwaan kepada Allah SWT.

Pemimpin yang adil akan mendapatkan lindungan Allah SWT, sebaliknya, pemimpin yang khianat menjadi penyesalan dan penghinaan pada hari Kiamat.

Namun demikian Ucup menjelaskan pemimpin diartikan dalam segala konteksnya bukan hanya pemimpin publik, pemimpin keluarga, pemimpin organisasi, apa saja, termasuk diri sendiri yang memimpin atas diri.

Kedua, syaabun nasyaa fii íbaadatillah, anak-anak muda yang tumbuh dan berkembang sibuk dengan urusan ibadah kepada Allah.

Ibadah apa yang dilalukan tujuannya semata-mata mencari ridha Allah SWT, tidak untuk mencari popularitas dan pencitraan di hadapan teman-temannya.

Anak muda yang tumbuh besar fi ibadatillah termasuk golongan yang dilindungi Allah, karena kecenderungan perkembangan di usia muda cenderung berontak, tidak taat aturan, cenderung ingin mencoba hal-hal yang dilarang, namun jika sebaliknya maka dialah yang termasuk golongan yang disayangi Allah SWT.


Ketiga, rojulun qolbuhu muallaqun fil masaajid, seseorang terpaut hatinya kepada masjid.

Ucup menjelaskan artinya variatif, ada yang dalam arti orang yang peduli urusan masjid, semisal orang yang senang membersihkan masjid apabila kotor, memperbaiki masjid apabila rusak, dan sebagainya.

"Jadi orang yang memakmurkan masjid yang tujuannya itu hanya semata-mata mencari ridha Allah," ujar Ucup.

Adapun arti lainnya, adalah orang yang senantiasa menantikan waktu shalat, rindu untuk menunaikan shalat di masjid.

Dia datang sebelum adzan berkumandang, dan sudah siap sebelum adzan berkumandang.

Jadi ada yang peduli aktivitas masjidnya, ada yang peduli urusan fisiknya.

Keempat, warajulaani tahabbaa ijtamaáá watafarraqaa fiillaah, yaitu dua orang yang melakukan persahabatan sangat akrab, saling menyayangi dan mencintai karena Allah, begitu juga berkumpul dan berpisah karena mencari ridha Allah.

Kelima, warajalun dzaathu imraatun innii akhaafullah, yaitu seorang laki-laki yang diajak untuk memenuhi keinginan perempuan yang memiliki kekuasaan dan kecantikan, atau sebaliknya tetapi ia berkata, “Sungguh aku takut kepada Allah”. Begitupun sebaliknya.


Keenam, tasaddaqa bisadaqotin fa akhfaahaa, orang yang bersedekah kemudian menyembunyikan amalnya itu.

Ucup mencontohkan jika tangan kanan memberi maka seolah-olah tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah diinfakkan oleh tangan kanannya.

Hal itu dilakukan untuk menjauhi ria, ria yang dipersoalkan dalam hati manusia dengan Allah, jelasnya.

Ketujuh, dzakarallahu khaaliyan fafaadhat aenaahu, seseorang yang mengingat Allah dalam kesendirian di keheningan dua pertiga malam, kemudian secara tidak terasa matanya berlinang.

Yaitu orang yang bangun tengah malam melaksanakan untuk shalat Tahajud, senantiasa berdoa dan mengadu kepada Allah Swt.

Orang yang beristighfar kepada Allah, mengakui atas berbagai dosa-dosa yang dilakukannya dan dia sangat takut akan azab Allah pada hari kemudian, ia melakukan tobat dengan sebenar-benarnya, hingga tak terasa mencucurkan air mata karena atas kesadarannya akan dosa-dosanya itu.

Demikian itulah 7 golongan yang akan dilindungi Allah ketika kiamat kelak. Yaitu orang-orang yang yakin kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal (QS 87:17).

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved