6 Fakta Rebutan Kursi Wagub DKI Jakarta, M Taufik Klaim Ditunjuk Gerindra, PKS Kesal Tak Terima

Partai Gerindara dan PKS berebut kursi wakil gubernur DKI Jakarta. PKS tak terima jika jatahnya diambil Gerindra. Alasanya, sudah banyak mengalah.

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Kolase/Kompas.com
Ketua DPD Partai Gerindra M Taufik dan Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Perebutan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang ditinggalkan Sandiaga Uno, belum menemukan titik temu.

Partai Gerindra Vs PKS terus saling klaim yang paling berhak mendapatkan jatah wagub DKI Jakarta.

Ketika Partai Gerindara dan PKS bersepakat berkoalisi dalam Pilpres 2019, mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, muncul wacana kursi Wagub DKI Jakarta akan menjadi jatah PKS.

Alasannya, PKS yang semula ngotot mencalonkan kadernya menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, melunak dan menerima Sandiaga yang kader Partai Gerindra menjadi calon wakil presiden.

PKS pun tenang. PKS mendukung koalisi mengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Rekomendasi forum ijtima ulama yang saat itu merekomendasikan kader PKS, Salim Al Jufri dan Abdul Somad pun gugur.

Setelah Teriak Pak Prabowo Foto Bareng Dong, Gadis Ini Mengaku Dapat Hadiah Terindah

Namun, belakangan Mohamad Taufik, ketua DPD Partai Gerindra Jakarta mengklaim ditunjuk partai menjadi wagub DKI Jakarta.

Berikut sejumlah fakta perebutan kursi Wagub DKI Jakarta antara Partai Gerindra vs PKS.

1. Sandiaga Mundur dari Wagub DKI

Sandiaga Uno menjadi wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan, setelah memenangkan Pilkada DKI Jakarta melawan Basuki Tjahya Purnama-Djarot.

Cerita Ajudan Sandiaga Uno: Ketika Bapak Bilang Mundur dari Wagub DKI, Itu Saya Nangis

Sandiaga mudur dari jakartan Wagub DKI Jakarta karena mendapat amanah menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

2. PKS Merasa Berhak Dapat Kursi

PKS merasa berhak mendapatkan jatah kursi wakil gubernur DKI Jakarta yang ditinggalkan Sandiaga Uno.

Alasannnya, PKS sudah banyak mengalah, termasuk tidak menuntut kadernya menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

3. PKS Ajukan Dua Nama

PKS mengajukan dua nama untuk menjadi wakil gubernur DKI Jakarta. Pertama, Ahmad Syaikhu, kader PKS yang gagal dalam pilkada Jawa Barat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved