Kecelakaan Bus di Sukabumi

Bus Maut Masuk Jurang di Sukabumi Pakai Ban Gundul, Belum Uji KIR Dua Tahun

Bus yang masuk jurang di Sukabumi, Bus wisata ini ternyata menggunakan dua ban gundul. Satu ban depan kanan dan satu ban belakang kanan.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Kisdiantoro
Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Proses Evakuasi Bus Maut di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Minggu (9/9/2018) 

Surahmat mengatakan, kendaraan yang tak memiliki rem dengan fungsi bagus terkadang banyak yang blong ketika melewati tikungan dan turunan letter S ini. "Banyak kendaraan yang mengalami rem blong karena turunannya panjang dan berkelok," kata Surahmat.

Alang-alang Seluas 60 Meter di Sekitar Borma Cipadung Ludes Terbakar

Hasanudin (45), warga Kampung Ciareuy, Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, menduga bus terjun ke jurang sedalam 30 meter melampaui sebidang kebun pisang.

"Tak ada pohon pisang yang roboh atau patah, bahkan yang menempel ke bus pun pohon pisang masih tegak berdiri, saya menduga bus terbang dan bagian depannya langsung menancap ke tanah," kata Hasanudin saat menyaksikan proses evakuasi bus yang dilakukan mobil derek. Hasanudin menyaksikan evakuasi bus sejak Minggu.

Hasanudin mengatakan bus ke jurang itu tak berguling karena tak ada bekas pohon yang roboh atau tanah bekas bus itu terguling. "Padahal bisa dilihat, kan, pohon pisang dan lainnya cukup rapat di sini," katanya.

Uji KIR

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, mengatakan bus wisata maut belum melakukan uji kelayakan kendaraan (KIR) selama dua tahun. Berkaca dari kejadian itu, pihaknya akan memanggil semua pengusaha bus wisata dan memberikan peringatan keras.

"Mobil bus wisata ini diketahui belum melakukan uji kelayakan kendaraan selama dua tahun," ujar Budi saat meninjau lokasi kecelakaan di turunan letter S di Kampung Ciareuy, Desa Cikidang, kemarin.

Budi memperoleh fakta tersebut setelah menerima berkas dan surat mengenai kendaraan bus tersebut.

Sambil memegang berkas ia menjelaskan dan akan melakukan evaluasi terhadap semua bus pariwisata.

Budi memperingatkan keras para pemilik PO wisata agar rutin memeriksakan kendaraannya. Ia juga mengatakan akan membuat regulasi baru terkait hal tersebut.

Badan Geologi Tinjau Lubang Misterius di Sukabumi, Ini Hasilnya

"Semua bus wisata wajib masuk terminal dan melakukan ram cek atau pengecekan semua kondisi bus," ujar Budi.

Budi mengatakan keselamatan penumpang menjadi hal penting dan patut diperhatikan semua pemilik PO wisata. Menurutnya, PO bus wisata jangan hanya memikirkan sisi keuntungannya.

"Ini pelajaran berharga bagi semua, sepulang dari sini saya akan kumpulkan semua PO wisata. Catat itu. Saya akan kumpulkan semuanya," katanya.

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi bersama dengan Dirjen Perhubungan Darat menyelidiki kelebihan penumpang sebanyak tujuh orang dari data manifes penumpang bus.

Seperti diketahui daftar manifes bus hanya 30 orang sementara fakta penumpang bus saat kecelakaan ada 37 orang.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved