Profil Bambang Hartono, Atlet Sekaligus Pengusaha Sukses di Balik Korporasi Raksasa BCA dan Djarum
Pria berusia 78 tahun ini mencuri perhatian karena status yang ada di balik sosoknya.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Yudha Maulana
Oleh karena itu, Oei Wie Gwan, pengusaha keturunan Indonesia-Tionghoa membeli NV Murup.
Peninggalan NV Murup yang produknya bermerek Djarum Gramofon disingkat menjadi Djarum.
• Daftar 31 Atlet Indonesia yang Sumbang Medali Emas di Asian Games 2018v
Di tangan Oei Wie Gwan, Djarum pun memproduksi rokok menggunakan teknologi tinggi.
Kemudian, ia mendirikan pusat pengembangan produknya bernama Research & Development Center.
Pada 1972, produknya mulai diekspor ke luar negeri.
Mulai dari China, Korea, Belanda, Amerika Serikat, hingga Belanda.
Produk Djarum Super pun laris manis di pasar internasional, pada 1981.
Dua tahun kemudian, dirilis juga produk Djarum spesial di Amerika Serikat.
Walaupun sempat dihadapkan pada krisis ekonomi pada 1997, PT Djarum masih berkembang.
Setelah krisis, perusahaan itu bahkan membeli bank swasta terbesar di Indonesia, BCA.
Mayoritas saham BCA pun dipegang erat PT Djarum hingga kini.
Bambang Hartono dan Budi Hartono tercatat sebagai pemegang saham terbesar BCA, yakni 51 persen.
Tidak hanya itu, konglomerat bersaudara ini bahkan memiliki mal besar dan megah di Ibu Kota, Grand Indonesia.
Mereka juga merupakan pemilik perusahaan elektronik, Polytron.
Dari sektor perkebunan, Bambang Hartono dan Budi Hartono memiliki perkebunan sawit di Kalimatan Barat.
Perkebunan sawit itu terbentang seluas 65 ribu hektare.
• Live Streaming SCTV & Indosiar, Closing Ceremony Asian Games 2018: Indonesia Catat Sejarah Manis
• Percakapan WhatsApp Ashanty dengan Para ART Bocor, Ketahuan Manjakan ART Beri Biaya Facial