Asian Games 2018
Kevin Sanjaya Buka-bukaan, dari Pacar sampai Teman Satu Kamar
Marcus/Kevin merebut emas setelah mengalahkan kompatriotnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian.
Penulis: ravi tribun | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mempersembahkan satu emas bagi Indonesia dari cabor bulu tangkis Asian Games 2018.
Marcus/Kevin merebut emas setelah mengalahkan kompatriotnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian.
Kemenangan itu diakui Kevin sempat membuat dia menangis.
Dilansir dari BadmintonIndonesia, Kevin menyebut kemenangan itu sekaligus membuktikan kehebatan mereka.
"Akhirnya bisa juara major event, karena banyak yang bilang kami juaranya cuma turnamen superseries saja, tapi belum terbukti di major event," katanya.
Juara di Asian Games 2018 sekaligus mengokohkan mereka di posisi puncak peringkat IBF.(*)
Berikut wawancara dengan Kevin Sanjaya seperti dilansir dari situs resmi PBSI:
Sepertinya lega sekali setelah meraih emas Asian Games 2018? Apa ada beban tersendiri?
Pastinya seneng banget bisa dapat emas, akhirnya bisa juara major event, karena banyak yang bilang kami juaranya cuma turnamen superseries saja, tapi belum terbukti di major event.
Apa yang pertama kali dikatakan Kevin ke Fajar/Rian sesaat setelah menang di lapangan?
Saya bilang, terima kasih untuk hari ini, kami benar-benar hoki, kalian main sangat baik.
Menurut Kevin, mereka kemajuannya di bagian apa?
Fajar/Rian benar-benar bermain pada peak performance mereka, malah melebihi. Fajar/Rian jarang membuat kesalahan sendiri dan benar benar saling mengisi.
• Sempat Minta Nafkah Rp 400 Juta, Nikita Mirzani Mengaku Cuma Dapat Rp 50 Juta dari Dipo Latief
• Bonus Atlet Asian Games Cair Pekan Depan, Ini Besaran Bonusnya
Bisa dibilang Fajar/Rian sekarang jadi saingan terberat Kevin/Marcus?
Menurut saya, ganda putra rangking 1-20 itu semua memang saingan berat. Jadi salah satunya ya Fajar/Rian juga, mereka kan sudah di Top 10. Tidak ada lawan yang bisa dibilang mudah dihadapi. Di Malaysia Open kami kalah dari pasangan Tiongkok yang rangkingnya sekitar 20-an.
Di Kejuaraan Dunia 2018 juga kami hampir kalah dari pasangan Tiongkok lainnya yang ada di ranking 20-an. Sekarang persaingan sudah merata banget.
Biasanya di pelatnas dan di hotel kalau pertandingan sekamar sama Rian. Kemarin bagaimana?
Ha ha ha kali ini tidak sekamar. Selama Asian Games saya sekamar sama koh Sinyo (Marcus). Tadinya mau sekamar sama Rian, tapi Rian sudah terlajur masuk hotel duluan sama Fajar.
Waktu menang itu sempat nangis?
Iya menangis karena dapat mukjizat dari Tuhan, ternyata Tuhan sebaik itu memberi hal yang nyaris mustahil. Harus menunggu empat tahun lagi kalau mau dapat emas Asian Games, itu juga belum pasti, jadi hari itu benar-benar merasa bahwa mukjizat itu nyata.
Saya sampai sudah tidak bisa ngomong apa-apa, cuma menangis. Ini pertama kalinya saya sampai menangis kayak gitu. Sebelumnya saya tidak pernah menangis waktu juara.
Apakah orangtua Kevin nonton langsung di Istora?
Hanya papa saya. Waktu saya ke warming up court selesai pertandingan, papa cuma peluk saya, bilang selamat dan terima kasih. Mama saya tidak bisa datang, jadi kasih ucapannya via whatsapp.
Selain orangtua, ada teman-teman Kevin seperti Maria Selena juga menonton?
Oh, maksudnya Selena dan Anin (Anindya Putri)? Mereka itu teman-teman saya, sudah lama kok. Kan ada Aero (Aswar) dan Aqsa (Aswar) juga ikut nonton di situ sama mereka.
Kalau pacar?
Ha ha ha tolong di-skip saja pertanyaannya. Itu sensitif.
Oke, nanti dapat bonus Rp. 1 M dari pemerintah, selain ditabung mau diapakan bonusnya? Ganti mobil? Mau beli rumah?
Ha ha ha, nanti dulu kalau ganti mobil, mau nabung dulu. Rumah sudah punya, masih dipikir-pikir bonusnya selain ditabung mau buat apa.
Siapa sosok yang Kevin kagumi? Kenapa?
Saya ngefans sama Lin Dan. Dia punya semua gelar dan bisa bertahan sangat lama di atas.
Indonesia memenangkan medali emas Asian Games lagi, sudah tiga Asian Games dikuasai ganda putra Indonesia. Apa istimewanya pemain ganda putra Indonesia menurut Kevin?
Kami di ganda putra punya persaingan yang sangat ketat di saat latihan, jadi yang pemain di bawah-bawahnya cepat terangkat juga. Menurut saya pemain ganda putra Indonesia itu punya pola permainan yang spesial dan kami bisa mengubah-ubah pola itu saat bermain.
Kevin/Marcus selalu dipuji punya mental baja. Apa yang ada di pikiran Kevin/Marcus di saat adu mental di laga kritis?
Kami selalu mencoba terus selama masih ada kesempatan. Jangan pernah menyerah sebelum lawan sudah menyelesaikan game, karena tidak ada yang tidak mungkin.
Kevin pernah mengalami masa-masa down juga?
Tiap atlet pasti pernah mengalami masa down. Saya juga pernah waktu di klub Djarum di Kudus. Dulu saya main di nomor tunggal putra dan dianggap kurang berpotensi. Lalu saya akhirnya memutuskan jadi pemain ganda. Padahal waktu kecil kan saya maunya main dua-duanya. (*)