Buka MIKTA Fest, Bekraf Bersama 5 Negara Fokus Sejahterakan Masyarakat Lewat Ekonomi Kreatif

ekonomi kreatif memiliki belasan konten di dalamnya, seperti kuliner, fesyen, kriya, teknologi, film, aplikasi, musik

Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
(Dari kiri ke kanan) Endah W. Sulistianti (Deputi Hubungan Antar Lembaga & Wilayah Bekraf), Febrian A. Ruddyard ( Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemenlu), Hari Santosa Sungkari (Deputi Infrastruktur Bekraf), dan Indra Purnama (Founder & CEO Angel.id). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bersama kumpulan lima negara yang fokus dalam bidang startup membuka kegiatan startup fest pada 29-30 Agustus, di Hotel Trans Luxury, dengan tema Accelerating creative economy through startup promotion.

Deputi Bekraf bidang Infrastruktur, Hari Santosa Sungkari menilai ekonomi kreatif memiliki belasan konten di dalamnya, seperti kuliner, fesyen, kriya, teknologi, film, aplikasi, musik, dan lainnya, yang dapat menyerap sekitar satu juta tenaga kerja dalam satu bidang yang diciptakan.

Menurut Hari, dari 16 konten Bekraf terdapat tiga yang paling menonjol, yaitu kuliner, fesyen, dan kriya.

"Yang sedang berkembang saat ini adalah film, aplikasi, game, dan musik," katanya di lokasi, Rabu (29/8/2018).

BREAKING NEWS: Ratusan Driver Transportasi Online Kembali Berdemo di Kantor Gojek Bandung

Direktorat Jenderal Multilateral Luar Negeri, Febrian Alfianto Ruddyard mengungkapkan kegiatan MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia) startup fest 2018 merupakan kumpulan lima negara kelas menengah dengan region berbeda-beda yang telah lima tahun fokus pada global peace demi kesejahteraan manusia melalui sektor kreatif ekonomi.

Pertumbuhan sektor ekonomi, kata Febrian bertumbuh sangat pesat. Apalagi ekonomi kreatif ini mengundang banyak pelaku usaha sehingga dapat saling berbagi di keanggotaan MIKTA.

"Penyelenggaraan MIKTA startup fest ini sebelumnya sejak 2013 telah diselenggarakan di negara luar, seperti Meksiko (2013-2014), Korea Selatan (2014-2015), Australia (2015-2016), dan Turki (2017). Di Bandung ini saya lihat partisipasinya tinggi sekali dan di sini pertama kali angkat isu kreatif kepada dunia saat sidang PBB nanti (Mei 2019)," ujarnya.

Kesempatan yang sama, Deputi Interinstitusional dan Relasi Regional Ekonomi Kreatif, Endah W Sulistianti menyebut sejak lima tahun Indonesia telah fokus dalam mengembangkan ekonomi kreatif, sehingga diharapkan 15 tahun ke depan Indonesia dapat berada satu level dengan negara lain, seperti Korea Selatan.

Momen Jokowi dan Prabowo Berpelukan, Bikin Sandiaga Uno Merinding, Krishna Murti pun Sampai Menangis

"Indonesia punya Go-jek dan Traveloka yang kini menjadi khas dari kita, jadi Indonesia harus yakin bisa dapat menyalip Korea masalah startup."

Adapun yang masih menghambat belum majunya startup Indonesia di kancah Internasional, kata Endah banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti pada rantai nilai mulai kreasi, produksi, distribusi, hingga konsumsi yang perlu adanya pembenahan.

"Sisi kreasi kita itu telah berjuang membuat kualitas produk agar dapat berdaya saing, tapi masalah kita itu ialah sulit menembus pasar dunia dan produksi yang kurang," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved