Lombok Diguncang Gempa
Meski Dirawat di Rumah Sakit, Sutopo Tetap Berjuang Berikan Info Bencana Khususnya Gempa Lombok
Meski kondisi tubuhnya dalam keadaan sakit, bahkan kini sedang menjalani perawatan di sebuah rumnah sakit,Humas BNPB ini masih tetap berjuang
Penulis: Dedy Herdiana | Editor: Dedy Herdiana
Sutopo Purwo Nugroho sempat absen ketika Jakarta sibuk dengan banjir beberapa waktu lalu. Dia mengaku menyesal karena masyarakat kurang mendapatkan informasi secara cepat dan akurat.
Meski tetap bekerja, Sutopo Purwo Nugroho pun harus berkompromi dengan kondisi fisiknya.
Untuk wawancara misalnya, dia akan memilih dilakukan di kantornya, bukan di studio media massa.
Sutopo pun akan mengurangi intensitas bepergian ke luar kota agar kondisi fisiknya tetap stabil. Pola makan Sutopo Purwo Nugroho pun kini dubah.
Dia mulai mengganti menu makan sehari-hari menjadi kaya sayuran dan minim protein hewani.
Sutopo Purwo Nugroho sejauh ini juga menjajal buah merah, sarang semut, dan aneka pemberian kolega yang peduli dengan dirinya.
“Dokter ketika saya tanyai, selalu mengatakan tidak apa-apa makan semua. Kecuali daging-daging dikurangi. Selama ini bingung terlalu banyak baca soal mana yang boleh atau enggak. Banyak juga dengar dari orang sekitar tentang yang dipantang,” tutupnya.
Berobat hingga Malaysia
Setelah dinyatakan positif kanker paru-paru, Sutopo Purwo Nugroho menjalani berbagai rangkaian pengobatan.
Tidak hanya di Jakarta, tetapi juga hingga Malaysia.
Dia berangkat ke Malaysia pada 22 Januari 2018 setelah mendengar ada rumah sakit berkualitas yang menjadi rujukan rekannya ketika sakit kanker paru.
"Di Rumah Sakit Mahkota Melaka, saya diperiksa berdasarkan hasil CT Scan di Jakarta. Saya di Jakarta CT Scan pada 16 Januari 2018. Saya dibiopsi," ucap Sutopo Purwo Nugroho.
Di Malaysia, Sutopo Purwo Nugroho menjalani ulang tes sinar X yang hasilnya memang terdapat benjolan di paru-paru.
Biopsi untuk mengambil sampel jaringan kanker paru-paru pun ia dapatkan.
Sampel tersebut dianalisis di Kuala Lumpur. Pihak Rumah Sakit Mahkota Melaka menjanjikan proses tersebut rampung selama dua minggu.