Lombok Diguncang Gempa
Gempa Lombok Bikin Pebalap Repsol Honda Marc Marquez Ikut Berduka
Gempa Lombok yang seakan tak pernah berhenti telah membuat pebalap Repsol Honda Marc Marquez menyampaikan ucapan dukanya untuk semua rakyat Indonesia
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Gempa Lombok yang seakan tak pernah berhenti telah membuat pebalap Repsol Honda Marc Marquez menyampaikan ucapan dukanya untuk semua masyarakat Indonesia, khususnya para korban gempa.
Dilansir Kompas.com, melalui akun twitternya, juara bertahan MotoGP ini menuliskan ucapan duka dalam Bahasa Indonesia.
Seperti diberitakan, gempa berkekuatan M7 kembali mengguncang Lombok pascagempa pertama pada 5 Agustus silam.
Gempa menyebabkan kerusakan infrastruktur, salah satunya Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur yang menghubungkan Lombok dengan Pulau Sumbawa.
"Untuk korban bencana alam di Nusa Tenggara Barat, untuk selalu tabah, sabar dan kuat. Saya selalu memberi dukungan doa dan moral. Kami selalu bersama kamu! #Indonesia," tulis pria asal Spanyol ini, Senin (20/8/2018).
Bukan kali ini saja Marquez menyampaikan kepeduliannya atas musibah yang terjadi di Indonesia.
Pada saat bom mengguncang beberapa gereja di Surabaya pada Mei silam, ia juga melakukan hal yang sama.

Marquez bisa dibilang memang akrab dengan Indonesia.
Sebab ia tercatat sudah beberapa kali berkunjung dalam kegiatan yang diadakan Honda.
Defia Rosmaniar, Atlet Asal Jawa Barat, Sumbangkan Emas Pertama untuk Indonesia di Asian Games 2018 https://t.co/p6zMofg4x4 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 19, 2018
Sebelumnya, Gempa bumi beruntun mengguncang Lombok semalam menyebabkan 10 orang meninggal dunia dan bertambahnya kerusakan bangunan.
Gempa dengan kekuatan 6,9 SR (bukan 7 SR, telah diralat BMKG) yang mengguncang Lombok dan sekitarnya pada Sabtu (19/8/2018) pukul 19.56 WIB menimbulkan guncangan keras di Lombok Timur dan Lombok Utara dengan intensitas VI-VII MMI (kuat).
Data sementara dari rilis yang diterima Tribunjabar.id, dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan, catatan Posko BNPB hingga Senin (20/8/2018) pukul 10.45 WIB, terdapat 10 orang meninggal dunia, 24 orang luka-luka, 151 unit rumah rusak (7 rusak berat, 5 rusak sedang, 139 rusak ringan) dan 6 unit fasilitas ibadah.

"Ini adalah data sementara karena pendataan masih berlangsung. Kendala listrik padam total menyebabkan komunikasi dan pendataan terhambat," ujar Supoto dalam rilis tersebut.
Dari 10 orang meninggal dunia akibat gempa 6,9 SR berasal dari Kabupaten Lombok Timur 4 orang, Sumbawa Besar 5 orang, dan Sumbawa Barat 1 orang.