Lombok Diguncang Gempa
Jalur Pendakian Gunung Rinjani Masih Ditutup Pascagempa, Titik Retakan Terbilang Banyak
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kasbani, mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan . . .
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jalur pendakian Gunung Rinjani, di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat hingga saat ini masih ditutup untuk umum pascagempa bumi Lombok berkekuatan 7,0 SR yang terjadi pada Minggu (5/8/2018).
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kasbani, mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kapan jalur pendakian dibuka kembali.
"Kondisi sekarang Rinjani di atasnya banyak rekahan yang berpotensi longsor, itu berbahaya. Ditambah masih ada getaran-getaran gempa yang bisa memicu longsor," ujarnya di kantornya, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (14/8/2018).
• Tanggapi Pernyataan Andi Arief Soal Mahar, Edhy Prabowo: Menuduh Kami Tanpa Alasan
• Lion Air Klaim Pesawatnya Bisa Take Off dari BIJB Kertajati Meski Landasan Pacu Hanya 2.500 Meter
Titik retakan di kawasan gunung itu, lanjutnya, terbilang cukup banyak.
Saat turun hujan, maka akan lebih berpotensi terjadinya longsor.
Meskipun demikian, Kasbani mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Rinjani maupun Gunung Agung, Provinsi Bali tidak terpengaruh akibat gempa bumi Lombok.
Gunung Rinjani kini masih berstatus level 2 (waspada) dan Gunung Agung level 3 (siaga).
"Gunung di Lombok dan Gunung Agung tidak ada peningkatan aktivitas, artinya gempa vulkanik tidak ada peningkatan signifikan di Rinjani dan Agung," katanya. (*)