Sesar Lembang Dalam Keadaan Aktif, Ini yang Terjadi di Bandung Bila Tiba-tiba Diguncang Gempa
Sesar Lembang juga diketahui menghasilkan patahan-patahan kecil yang tidak teridentifikasi.
Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ragil Wisnu Saputra
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Guncangan gempa berkekuatan 7 SK di Lombok berdampak besar, meski gempa tersebut terjadi di 18 kilometer barat laut.
Gempa berkedalaman 15 kilometer itu merusak sejumlah bangunan dan menewaskan 105 orang.
Kepala Pusat Data Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonugroho mengatakan, gempa di Lombok dikarenakan adanya aktivitas sesar Naik Flosres (Flosres Arch Thrut).
Aktivitas ini dibangkitkan oleh deformasi bantuan dengan mekanisme penggerak naik.
Katanya, di daerah Flores hingga Lombok terdapat patahan atau sesar yang memanjang.
Rutin Minum Jus Lidah Buaya dan Bawang Putih Bisa Kurangi Kolesterol hingga Obati Sinus https://t.co/EqzoXUGX7A via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 6, 2018
Berkaca dari bencana gempa yang terjadi di Lombok, warga yang bermukim di Bandung, mulai dari Lembang hingga sejumlah daerah di Kota Bandung, harus waspada.
Warga harus mengenal wilayahnya dan cara menyelamatkan diri ketika terjadi gempa bumi.
Sebab, kawasan padat penduduk di uatara Kota Bandung itu ternyata berada di jalur sesar Lembang.
Hasil liputan Tribun Jabar pada Agustus 2017 lalu, menjelaskan, sesar ini diprediksi akan menghasilkan gempa berkekuatan 6,8 skala Richter jika bergerak dalam waktu yang tiba-tiba.
• Sambut Rombongan Longmarch Surabaya-Jakarta, Massa FSPMI Padati di Jalan Brigjend Dharsono
Dengan guncangan sebesar itu, kawasan tempat Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, dan keluarganya tinggal ini bisa luluh lantak seperti ketika gempa mengguncang Bantul, Yogyakarta (2006), atau di Pidie Jaya, Aceh (2016).
Ancaman ini makin nyata karena terbukti bahwa sesar ini dalam keadaan aktif.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sepanjang 2016 sampai Maret 2017 setidaknya terdapat 31 gempa yang terjadi di Jabar dan sebagian di antaranya dapat dirasakan dari Lembang.
Dua dari ke-31 gempa itu bahkan berpusat di barat daya Lembang dan Kota Bandung.