Lombok Diguncang Gempa
Berikut Analisis PVMBG Soal Gempa Bumi Lombok 5 Agustus 2018
"Kejadian gempa bumi sekarang diperkirakan diakibatkan oleh sesar atau patahan aktif jenis sesar naik pada zona sesar busur belakang Flores"
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, memperkirakan, gempa bumi tektonik di daerah Pulau Lombok, Provinsi NTB, pada Minggu malam (5/8/2018) berasal dari zona sesar yang sama dengan gempa yang terjadi pada Minggu (29/7/2018).
Seperti diketahui, gempa bumi besar kembali terjadi di wilayah yang sama, Minggu (5/8/2018), sekira pukul 18.46 WIB pada koordinat 116,48 derajat BT dan 8,37 derajat LS, dengan magnitudo 7,0 dan kedalaman 15 kilometer di Lombok.
"Kejadian gempa bumi sekarang diperkirakan diakibatkan oleh sesar atau patahan aktif jenis sesar naik pada zona sesar busur belakang Flores (Flores Back Arc)," kata Kepala PVMBG, Kasbani, di kantornya, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (6/8/2018).
Lebih lanjut dia menjelaskan, di daerah Lombok Timur dan Lombok Utara yang mana dominan terjadi kerusakan bangunan, memang merupakan daerah yang terletak dengan lokasi pusat gempa bumi.
Sekeluarga Tewas Tertimpa Runtuhan Beton, Sang Ibu Ditemukan Sedang Memeluk Anak Perempuannya https://t.co/fdgHO6G7zE via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 6, 2018
• Update Gempa Lombok - Korban Meninggal Mencapai 91 Orang, Ribuan Rumah Rusak
Berdasarkan peta geologi Pulau Lombok yang disusun oleh Pusat Survei Geologi Badan Geologi dan pengamatan lapangan, dataran di lokasi tersusun oleh endapan kuarter berupa dominan batuan rombakan gunung api muda yang telah mengalami pelapukan.
Dikatakannya, batuan rombakan gunung api muda yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat urai, lepas, belum kompak, memperkuat efek memperkuat guncangan, sehingga rewan terhadap guncangan gempa bumi.
"Ini gempa lombok yang terjadi tadi malam. Memang terjadi di lereng utara Gunung Rinjani. Kerusakannya pun, cukup meluas. Bukan hanya Lombok, tapi Bali juga," kata Kasbani.
Dalam peta kawasan rawan bencana (KRB), gempa bumi NTB yang diterbitkan oleh Badan Geologi, lanjutnya, Lombok Utara dan Lombok Timur berada dalam kawasan rawan bencana gempa bumi menengah.
• 26 MegaWatt Pasokan Listrik PLN untuk Pelanggan Masih Padam di Lombok
Pontensinya, mempunyai intensitas guncangan gempa bumi skala VII-VIII MMI.
Skala VII MMI berarti gempa berpotensi menimbulkan kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik, sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Skala VIII MMI juga berarti gempa berpotensi menimbulkan kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, akan terdapat retak-retak pada bangunan, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, serta air menjadi keruh.
"Hasil survei tim tanggap darurat gempa bumi menunjukkan bahwa dampak gempa bumi di kedua kawasan pada kisaran VII-VIII MMI," kata Kasbani.