Persib Bandung
Legenda Persib Bandung Sebut Mantan Timnya Kini Sudah Temukan Formula Tepat
Pada laga itu, Patrich Wanggai berhasil menggantikan peran Ezechiel N'Douassel sebagai mesin gol tim berjuluk Maung Bandung itu.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNJABAR.ID - Tanpa striker andalan Ezechiel N'Douassel, Persib Bandung menumbangkan PS Tira, 3-2, di Stadion Sultan Agung, Bantul, Senin (30/1/2018).
Pada laga itu, Patrich Wanggai berhasil menggantikan peran Ezechiel N'Douassel sebagai mesin gol tim berjuluk Maung Bandung itu.
Ia tampil sangat bagus di pertandingan semalam.
Mantan pemain Sriwijaya FC itu menunjukkan kualitasnya sebagai pemain berpengalaman.
Dua golnya ke gawang PS Tira merupakan bukti Patrich Wanggai cepat beradaptasi dengan skuat asuhan Mario Gomez sekaligus menghapus keraguan banyak orang mengenai perekrutannya di paruh kedua Liga 1 2018.
Sementara itu, legenda hidup Persib Bandung, Sutiono Lamso turut melayangkan pujian berkat raihan positif mantan timnya itu.
Ia menyebut, khusus pada pertandingan melawan PS Tira, Wanggai telah menunjukkan kualitasnya untuk berada di tim sebesar Persib Bandung.
Selain itu, Sutiono pun tak segan memberikan pujian pada Jonathan Bauman yang tampil impresif di laga tersebut.
"Ia (Bauman) tidak terlalu egois. Asalkan ada pemain yang siap, Jonathan Bauman menjadi "pelayan" yang baik bagi rekan satu tim, termasuk untuk patner barunya di lini depan, Patrich Wanggai," ujar Sutiono.
Terbukti, kata Sutiono, Jonathan Bauman mencatat dua asis untuk Patrich Wanggai.
Satu umpan matang yang gagal dituntaskan Ghozali Siregar, serta usahanya yang berbuah penalti jelang laga berakhir.
"Duet Patrich Wanggai dan Jonathan Bauman saat kontra PS Tira itu sukses, membuat Persib Bandung tak terlalu merasa kehilangan Ezechiel N'Douassel," katanya.
Sutiono mengatakan, Persib Bandung di bawah arahan Mario Gomez disebutnya sudah menemukan formula yang pas untuk bisa memenangkan setiap laga.
Persib, disebutnya, terlihat sudah lebih seimbang sehingga tak hanya mengandalkan pemain tertentu.
"Misalnya, Patrich Wanggai. Walaupun baru bergabung, dia sudah terlihat padu dengan pemain lain. Tidak hanya di lini depan, keseimbangan tim pun terlihat di sektor pertahanan. Bek muda Indra Mustafa mampu menggantikan peran Bojan Malisic yang selama ini jadi andalan Persib Bandung," katanya.
Pertahanan Persib Bandung, kata Sutiono, disebut cukup bagus meskipun tanpa Bojan Malisic.
Ia menyebut, saat bola dikuasai lawan, semua pemain ikut bertahan. Persib sudah bertahan secara tim.
Hal itu, kata dia, membuat pertahanan Persib tidak terlalu berkurang walau tanpa Bojan Malisic atau Victor Igbonefo.
"Catatannya ada pada sektor sayap. Agung Mulyadi dan Muchlis Hadi yang bergantian mengisi posisi Febri Hariyadi. Alhasil permainan dari sisi sayap dominan bertumpu pada Ghozali Siregar kiri. Di sisi kanan, Supardi yang dipasang sebagai bek justru lebih menonjol untuk melepaskan umpan dari sisi kanan. Agung Mulyadi dan Muchlis Hadi masih perlu lebih banyak jam terbang. Skema 4-4-2 memang memberikan ruang lebih untuk rotasi pemain di lapangan. Striker atau bek bisa lari ke sisi sayap lalu pemain sayap pun bisa menusuk ke dalam," ujarnya.
Sutiono mengatakan, Persib bisa saja keluar sebagai kampiun Liga 2018, asalkan terus konsisten tampil bagus.
"Kelihatannya setelah bisa menjuarai paruh musim dengan tambahan pemain baru, bisa konsisiten dan tetap dipuncak, asal bisa bermain konsisten. Hanya perlu ada perbaikan di sisis kanan saat Febri Hariyadi absen agar bisa menyimbangi Ghozali di kiri," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/sutiono-lamso_20180731_154823.jpg)