Pasar Purnama Akan Hadir saat Pengamatan Gerhana Bulan Total di Imah Noong

Selain Pasar Purnama, kegiatan rutin saat terjadinya fenomena gerhana baik bulan atau matahari seperti Ngawangkong dan Gaha juga akan diselenggarakan.

Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Seli Andina Miranti
tribun jabar/ Ragil Wisnu Saputra
Pemilik Imah Noong, Hendro Setyanto tengah memberikan gambaran bagaimana gerhana bulan total terjadi kepada sejumlah mahasiswa IKIP Siliwangi di dalam Musholatorium, Rabu (25/7). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Wisnu Saputra

TRIBUNJABAR.ID, LEMBANG - Fenomena gerhana bulan total yang akan terjadi pada Sabtu (28/7/2018) dini hari dimanfaatkan oleh Imah Noong untuk menggelar Pasar Purnama.

Pasar Purnama ini merupakan kegiatan yang baru diadakan pertama kali oleh Imah Noong.

Selain Pasar Purnama, kegiatan rutin saat terjadinya fenomena gerhana baik bulan atau matahari seperti Ngawangkong dan Gaha juga akan diselenggarakan.


Pada tahun ini, kedua kegiatan rutin itu sudah memasuki tahun kelima.

Pemilik Rumah Noong, Hendro Setyanto, mengatakan, digelarnya Pasar Purnama bertujuan untuk memberdayakan masyarakat.

Pada pelaksanaannya, masyarakat disekitar Imah Noong akan berjualan, menampilkan pentas seni, hingga bermain permainan tradisional yang biasa dilakukan anak-anak pada jaman dulu saat terjadi gerhana.

"Ke depan, Pasar Purnama ini akan rutin dilaksanakan setiap datangnya bulan purnama. Tentu ini bertujuan mengenalkan potensi masyarakat. Masyarakat juga bisa menjual hasil bumi di Pasar Purnama," ujar Hendro di Imah Noong yang beralamat di RT 02/12, Desa Wangungsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Selain Mirip Kue, Sabun Herbal Buatan Yenny Berbentuk Batik Mega Mendung dan Topeng Khas Cirebon

Menurut Hendro, Imah Noong juga akan menyediakan peralatan kemah bagi masyarakat yang ingin tinggal di Imah Noong untuk mengamati gerhana bulan total. Kegiatan itu, ucap dia, akan dimulai sejak Jumat (27/7) sore.

"Karena memang pengamatan akan dilakukan sejak sore. Kami mengajak masyarakat untuk mengamati. Karena fenomena gerhana memang cukup menarik untuk diamati," kata dia.

Dikatakan Hendro, saat pengamatan, masyarakat akan diajak untuk mereduksi polusi cahaya yang dapat menggangu pengamatan selama gerhana bulan total terjadi.

Caranya, kata dia, saat pelaksanaan Pasar Purnama hingga pengamatan gerhana bulan total, masyarakat hanya akan diterangi cahaya bulan saja.

Menurut Pemerhati Anak, Ini Upaya yang Dapat Dilakukan Agar Tragedi di Garut Tak Terulang Kembali

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved