Demi Citarum Harum, Dansektor 12 Cirata Tertibkan Keramba Jaring Apung di Waduk Cirata

Selama 2016 jumlah petak jaring apung di Cirata sebanyak 77.195 petak dan meningkat pada Mei-Juni 2018 menjadi 98.397 petak.

tribun jabar/ Muhamad Nandri Prilatama
Tim dari Dansektor 12 bersama warga masyarakat Cirata saat menertibkan kolam jaring apung (KJA) di Cirata, Kamis (19/7/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, CIPEUNDEUY - Dansektor 12 yang menaungi wilayah Waduk Cirata melakukan penertiban keramba jaring apung di Waduk Cirata dalam rangka program Citarum Harum, Kamis (19/7/2018), bekerjasama dengan pengusaha keramba, PT PJB (Pembangkitan Jawa Bali) BPWC (Badan Pengelola Waduk Cirata), dan Dinas Kelautan, Perikanan Provinsi Jawa Barat.

Dansektor 12, Kolonel Czi Satriyo Medi Sampurno, mengungkapkan, selama 2016 jumlah petak jaring apung di Cirata sebanyak 77.195 petak dan meningkat pada Mei-Juni 2018 menjadi 98.397 petak.


Begitu pula jumlah petani keramba dari 3553 orang pada Desember 2016 menjadi 5139 orang pada Mei-Juni 2018.

"Petani ikan di KBB per Desember 2017 sebanyak 1516 orang, di Purwakarta sebanyak 829 orang, dan di Kabupaten Cianjur sebanyak 1208 orang. Sedangkan per Mei-Juni 2018 jumlah petani keramba di KBB ada 1493 orang, di Purwakarta ada 1266 orang, dan di Cianjur ada 2380 orang," katanya di Cirata usai menertibkan keramba jaring apung.

Adapun dampak adanya KJA di Waduk Cirata, kata Satriyo membuat semakin rendah kualitas air dan debit serta volume air.

Selain itu, air dari tiga waduk (Cirata, Saguling, dan Jatiluhur) di Jawa Barat memberikan 80 persen pasokan air bersih pada warga DKI Jakarta untuk air minum.

"Ada 420.000 hektar lahan pertanian di Indramayu, Karawang, Purwakarta, dan Subang mendapat pasokan air dari Citarum. Air Citarum juga memasok sekitar 1900 megawatt penghasil listrik untuk jaringan Jawa-Bali," ujarnya.

Diana Sastra Ingin Terus Manggung Meski Jadi Anggota DPR RI

Dalam penertiban hari ini, Dansektor menyebut tahapan awal mereka terlebih dahulu menyosialisasikan penertiban KJA pada April hingga Mei ke warga.
Selanjutnya, pihaknya pun mendata ulang kembali jumlah KJA, dan langsung melakukan penertiban KJA secara bertahap.

Dari pantauan Tribun, sekitar enam perahu membawa anggota penertiban dan awak media untuk melakukan langsung penertiban KJA di tengah perairan waduk.

Perjalanan selama 30 menit ditempuh dari Dermaga Pasir Buleud, Desa Margalaksana, menuju Babakan Garut, Desa Margalaksana.

Kepala BPK-RI Sebut Model Kepemimpinan Satu-satunya Cara Cegah Korupsi

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved